Janjikan Bantuan Rp400 Juta Asal Setor Rp20 Juta

Lima Kepala Sekolah SD Nyaris Tertipu

ilustrasi/net
RENGAT-Sedikitnya lima kepala Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Inhu nyaris menjadi korban penipuan orang tidak dikenal yang mengatasnamakan pejabat pada Dinas Pendidikan Inhu dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
 
Orang tidak dikenal yang mengatasnamakan pejabat Dinas Pendidikan Inhu dan Provinsi Riau tersebut menjanjikan akan memberikan bantuan senilai Rp 400 juta yang bersumber dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau dengan syarat kepala sekolah terlebih dahulu menyetorkan fee 5 persen atau senilai Rp 20 juta.
 
Satu diantara Kepala SD yang nyaris menjadi korban penipuan tersebut adalah Gustinawati, kepala SDN 013 Peranap. “Benar, adik saya Kepala SDN 013 Peranap hampir saja menjadi korban penipuan orang yang mengatasnamakan pejabat di Dinas Pendidikan Inhu dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau,” kata Sunardi Ibrahim, Rabu (22/1).
 
Dijelaskan Sunardi, beberapa hari lalu, ia dihubungi orang yang mengaku sebagai Kabid Prapendas Dinas Pendidikan Inhu, Hefnan Endri. Dalam pembicaraan melalui telpon tersebut, orang yang mengaku sebagai Hefnan Endri mengatakan bahwa SDN 013 Peranap memperoleh bantuan senilai Rp 400 juta yang bersumber dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
 
Hanya saja, Gustinawati diharuskan menyetor anggaran 5 persen dari Rp 400 juta tersebut. Untuk memastikan kebenaran tersebut, orang yang mengatasnamakan Hefnan Endri meminta Gustinawati menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Inhu, Ujang Sudrajat pada nomor handphone yang diberikan orang tersebut.
Selain itu, ia juga meminta Gustinawati menghubungi Bendahara Dinas Pendidikan Riau bernama Ahmad Sudrajat pada nomor handphone yang ia berikan. Gustiwati pun lantas menghubungi Bendahara Dinas Pendidikan Provinsi Riau Ahmad Sudrajat.
 
Dalam pembicaraan melalui telpon dengan Gustinawati, Ahmad Sudrajat membenarkan bahwa SDN 013 Peranap memperoleh bantuan senilai Rp 400 juta. Namun Gustinawati harus menyetorkan 5 persen dari nilai bantuan atau senilai Rp 20 juta.
 
“Adik saya kemudian mengatakan apakah tidak bisa fee 5 persen tersebut dipotong langsung dari bantuan yang akan diterima. Namun orang yang mengaku Bendahara Dinas Pendidikan Provinsi Riau tersebut menolak dan mengatakan harus terlebih dahulu menyetorkan Rp 20 juta, barulah bantuan Rp 400 juta disetorkan melalui rekening sekolah,” ucapnya.
 
Merasa curiga, Sunardi lantas berupaya menghubungi orang tidak dikenal yang mengatasnamakan Hefnan Endri dan Kepala Dinas Pendidikan Inhu Ujang Sudrajat. Namun telpon Sunardi tidak pernah diangkat, bahkan setelah itu handphone tersebut tidak aktif lagi. “Atas dasar tersebut, sudah jelas bahwa apa yang disampaikan orang tidak dikenal itu adalah modus penipuan,” jelasnya.
 
Keesokan harinya, Sunardi langsung menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Inhu, Ujang Sudrajat. Saat itu, Ujang Sudrajat menegaskan bahwa tidak ada bantuan untuk SDN 013 Peranap senilai Rp 400 juta. Dan hal itu murni bentuk penipuan, apalagi harus terlebih dahulu menyetorkan uang senilai Rp 20 juta.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Inhu, Ujang Sudrajat yang dikonfirmasi membenarkan bahwa adanya laporan terkait beberapa kepala SD yang ditelpon orang yang mengaku sebagai pejabat Dinas Pendidikan Inhu dan Dinas Pendidikan Riau. “Sedikitnya ada 5 Kepsek yang nyaris ditipu dengan diiming-iming proyek. Saya tegaskan bahwa hal itu tidak benar,” ujarnya.
 
Ujang menegaskan bahwa apapun bentuk bantuan yang akan diberikan Dinas Pendidikan Provinsi Riau kepada sekolah tetap melalui Dinas Pendidikan Inhu dan akan disampaikan melalui surat resmi, bukan melalui telepon langsung kepada sekolah. “Apalagi yang pakai telpon, tentu saja hal itu tidak benar,” ujarnya.
 
Karena itu, Ujang berharap kepada kepala sekolah di Inhu tidak mempercayai SMS ataupun telpon yang ujung-ujungnya meminta uang dari pihak-pihak yang mengatasnamakan pejabat dari Dinas Pendidikan Inhu. (tm01)