Riau Raya

M Nur Mustafa Jadi Guru Besar UR Keenam

PEKANBARU - Prof M Nur Mustafa M Pd resmi menyandang guru besar keenam di Universitas Riau (UR). Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (FKIP) UR ini dikukuhkan lewat sidang terbuka senat, Senin (16/12) dipimpin Ketua Senat, Prof Dr H Ashaluddin Jalil, yang juga Rektor UR.
 
Dalam sambutannya, M Nur yang merupakan guru besar bidang Ilmu Manajemen Pendidikan di FKIP ini mengangkat  profesionalisasi guru dan kaitannya dengan pendidikan prajabatan dan pelatihan dalam jabatan. Penekanan profesionalisasi guru ini tidak lepas dari masuknya Pasar Bebas Asean 2015 mendatang. Saat itu, seluruh barang dan jasa bebas masuk Indonesia termasuk bidang pendidikan
 
Dirinya berharap tentang sebuah kerangka 'sejalan' antara perguruan tinggi khususnya LPTK dengan institusi lain, yang memiliki kewenangan terhadap dunia pendidikan. Menurutnya, hari ini perguruan tinggi melahirkan tenaga pendidikan, kemudian mereka menyandang status profesi guru. Namun disaat mereka menjalankan tugas, guru seperti dilepas sendiri. Seharusnya, ada upaya bersama-sama untuk mendidik, menjaga kualitas, profesionalitas mereka melalui pelatihan. 
 
Selama ini, menurut M Nur setelah tenaga pendidik dibentuk dan dilahirkan sebagai seorang yang berprofesi guru, lalu ditinggalkan tanpa ada pembinaan dan pengembangan kualitas lebih lanjut. ”Jangan pernah tinggalkan guru sendirian. Ingat kita ini menciptakan tenaga pendidik, yang mana dibahu mereka ada masa depan bangsa. Merekalah yang akan mendidik generasi penerus,calon pemimpin bangsa. Salah bertindak dampaknya adalah 10 tahun dan 20 tahun kedepan. Jawaban untuk hal ini mau tidak mau kita kawal pembentukkan kualitas dan kompetensi guru. Mari bersama-sama mencetak guru yang tangguh, berkarakter  dan mampu bersaing di pasar bebas Asean 2015,” katanya.
 
Memang menurut M Nur tidak dipungkiri bahwa saat ini kondisi kesejahteraan guru sudah mulai membaik dan meningkat. Tetapi kesejahteraan bukan satu-satu faktor yang akan mengawal kesuksesan tenaga pendidik ini melahirkan anak-anak bangsa yang berilmu tinggi. “Guru tadi juga perlu pelatihan, perlu peningkatan kualifikasi pendidikan, perlu meningkatkan kemampuan merespon karakter siswanya melalui penelitian tindakkan kelas. Bahkan perlu juga memahami bagaimana pengajaran yang efektif,sehingga siswa bisa menyerap lebih maksimal ilmu pengajarannya,” ujar salah satu Wakil ketua PGRI Provinsi Riau ini.
 
Pada kesempatan ini, M Nur juga mengkritisi beberapa kebijakkan pemerintah daerah, seperti memindahkan guru menjadi pejabat struktural. Harusnya ada sebuah rasio, pola pertimbangan,bahkan pembinaan.
 
"Saat ini saja tenaga guru di daerah sudah kurang. Ini koq malah banyaknya guru menjadi pejabat struktur. Kedua, mereka guru-guru yang sudah tersertifikasi, memiliki tanggung jawab moral kepada pemerintah pusat, bahwa tunjangan yang mereka terima harus dibuktikan dengan kewajiban mengajar. Ini kan namanya sudah merusak sistem.Saya berharap daerah bisa lebih memperhatikan ini,sehingga tidak lagi mengambil kebijakkan yang sporadis," tegasnya.   dilansir metro riau. (rep10)