Pilihan
Mendagri: Tanggung Jawab Kepala Daerah ke Rakyat, Bukan Partai
Sabtu, 22 Februari 2025
Cuti Bersama 2025 dan Libur Awal Ramadhan 1446 H Resmi Ditetapkan
Sabtu, 22 Februari 2025
Gubri Abdul Wahid Sampaikan Program 100 Hari Kerja Usai Dilantik
Jumat, 21 Februari 2025
Jokowi Imbau Kepala Daerah PDIP Hadir Retret: Ini Urusan Pemerintahan
Jumat, 21 Februari 2025
Setelah di Lantik Presiden, Masyarakat Rohil Menunggu Janji Manis Bupati dan Wakil Bupati Yang Baru
Kamis, 20 Februari 2025

Hebat, Saat Ini Riau Punya 2.000 Dokter
Sabtu, 25 Oktober 2014 - 02:01:00 WIB

PEKANBARU - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Riau Nurzelly Husnedi menyatakan saat ini di Riau terdapat lebih 2.000 orang dokter yang sesungguhnya bisa ditempatkan secara merata di sejumlah wilayah kabupaten/kota sebagai bentuk pemerataan layanan kesehatan.
"Mereka masih menjalankan profesi masing-masing di kota besar khususnya Pekanbaru, selain juga di ibu kota kabupaten di Riau," kata Nurzelly kepada pers di Pekanbaru lewat sambungan telepon, kemarin.
Ketika dihubungi, dr Nurzelly sedang berada di Lombok menghadiri acara yang digelar IDI Pusat dalam rangka memperingati Hari Dokter Indonesia.
"Banyak dokter yang tergabung dalam IDI datang ke Lombok untuk menghadiri acara ini. Sebagian tentu menjalankan profesi di masing-masing provinsi," katanya.
Berkaitan dengan belum tersebar secara merata dokter-dokter di Riau, menurut Nurzelly itu merupakan masalah bersama khususnya pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Karena menurut dia, persoalan kesehatan dan dokter juga merupakan tanggung jawab pemerintah, bukan saja IDI.
Menurut dia, masalah keberadaan dokter yang belum merata juga menjadi topik pembahasan utama pada pertemuan di Lombok.
Ini tentu harus juga disampaikan ke pemerintah, baik itu pemda maupun pemerintah pusat, agar ada regulasi yang jelas berkaitan dengan penempatan tenaga medis khususnya dokter hingga ke pelosok desa, katanya.
Nurzelly kembali menjelaskan, bahwa sebaran dokter yang tidak merata merupakan salah satu penyebab masyarakat Indonesia belum dapat mencapai taraf hidup yang optimal.
Karena sesungguhnya, lanjut dia, dokter memiliki peran dalam kesehatan yang merupakan indikator utama dari kesejahteraan suatu wilayah.
Nurzelly mengatakan, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan merupakan indikator utama kesejahteraan, sayangnya kesejahteraan belum dapat merata di semua daerah di Indonesia dan ini harus menjadi pemikiran bersama.
"Salah satu penyebabnya yaitu dokter yang belum tersebar dengan rata. Maka harus ada regulasi yang jelas, yang mengatur seluruh kebutuhan termasuk fasilitas hingga mengenai kesejahteraan dokter di pelosok daerah," katanya. (rep05/mcr)
LAINNYA
- Diduga Mencuri Ikan, Kapal Pengusaha Malaysia Ditangkap di Bengkalis
- Mantap, Honda Civic Facelilft Dijual Lebih Murah Meriah
- Wah, Jembatan Jumrah Terancam Ambruk
- M Diah, Tokoh Pendidikan Riau Itu Meninggal Dunia
- 3.000 Warga Pekanbaru Long March untuk Solidaritas Palestina
- Ada TKI di Hongkong Pilih Prabowo karena Pacar
Tulis Komentar