Fokus Rohil

Realisasi Proyek RLH Capai 70 Persen

BAGANSIAPIAPI - Proyek pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) di Kabupaten Rohil memasuki akhir tahun 2013 telah mencapai 70 persen. Ratusan rumah bantuan pemerintah daerah tersebut dipastikan akan tuntas tepat waktu. 

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Rohil, Hj Murniwaty, menegaskan hal tersebut, Selasa (29/10/2013) di ruang kerjanya. 
 
Dikatakannya, proyek itu di sebahagian kepenghuluan/desa sudah memasuki tahap II, artinya, pihak Kelompok Masyarakat (Pokmas), selaku penerima kegiatan sudah melakukan pencairan rata-rata sebesar 30 persen. "Tahap pertama dicairkan 30 persen dan terealisasi, selanjutnya tahap ke-II sebesar 40 persen sekarang dalam proses pelaksanaan," ujar Murniwaty.
 
Menurutnya, tim peninjau pelaksanaan rumah layak huni Bapemas Rohil sudah melakukan kroscek kelapangan, hasilnya realisasi fisik sudah berjalan sesuai tahapan. Dirinya mengintruksikan agar pokmas selaku penerima pekerjaan bisa mengesa pekerjaan tersebut, sehingga pencapaian hasilnya sesuai persentase.
 
"Saya sudah tekankan pada ketua pokmas agar segera mengesa pekerjaan mengingat waktu yang diberikan sudah tinggal sebulan lagi. Waktunya hanya tinggal pencairan 30 persen untuk tahap III, atau tahap finishing," paparnya.
 
Menurutnya, program bantuan rumah layak huni sangat diharapkan masyarakat tetapi hasilnya harus tepat sasaran sehingga benar dirasakan penerima yang berhak."Kalau bantuan resetlemen propinsi sudah lama tahun 2011 lalu. Itupun rumah kayau sekarang sudah banyak yang lapuk. Saya pikir bagusnya kita sharing anggaran propinsi 40 persen dan daerah 60 persen, dan bangunanya kita buat beton berlantai keramik," jelasnya.
 
Disinggung mengenai RLH di Kepenghuluan Air Hitam Kecamatan Pujud, sebut Murniwaty, prosesnya sedang berjalan. dan perlu diketahui khusus rumah bantuan di Desa Air Hitam dianggarakan lebih besar mengingat medan yang ditempu sangat sulit.
 
"Untuk didarat biayanya sebesar Rp75 juta perunitnya, tetapi khusus air hitam Rp86 juta perunitnya, mengingat sulitnya akses menuju kesana. Tetapi tidak ada kendala semua sedang berjalan" sebutnya.
 
Program bantuan RLH itu dilaksanakan setiap tahun, kali ini perdesa hanya mendapatkan 2 unit, anggaranya diperkikaran Rp80 juta perunitnya, namun dibeberapa daerah harga perunitnya bisa saja berbeda tergantung kondisi wilayah. 
 
"Sedangan untuk fisik bangunannya dibuat dengan tipe 36, berlantai keramik lengkap dengan kamar mandi, atap seng, dengan peruntukan bagi masyarakat miskin yang memiliki tanah, dan pemerintah daerah hanya membantu bangunan infrastrukturnya saja," paparnya. (rep1)