Riau Raya

Weleh, Penduduk Miskin di Riau Meningkat di Tahun 2016

Pekanbaru-Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) yang didata resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada Senin (4/1/2016) di Provinsi Riau mencapai 562,92 ribu jiwa atau 8,82 persen. Ini data yang dicatat BPS Riau pada September 2015.
 
Jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2014 mencapai 498,28 ribu jiwa atau 7,99 persen. Dengan demikian jumlah penduduk miskin di Riau meningkat sebanyak 64,28 ribu jiwa.
 
Demikian ditegaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Drs Mawardi Arsyad MSi kepada wartawan dalam jumpa pers di Kantor BPS Riau di Pekanbaru, Senin (4/1/2016).
 
Menurut Mawardi, secara relatif terjadi kenaikan persentase penduduk miskin yaitu sebesar 0,83 persen dari 7,99 persen pada September 2014 menjadi 8,82 persen pada bulan September 2015.
 
Selama periode September 2014-September 2015 penduduk miskin di daerah pedesaan diperkirakan bertambah 49,38 ribu jiwa, sama halnya dengan di daerah perkotaan diperkirakan relatif bertambah 15,26 ribu jiwa.
 
Distribusi persentase penduduk miskin di Riau September 2014 di pedesaan sebesar 8,93 persen, sedangkan di perkotaan 6,53 persen. Distribusi ini mengalami pergeseran pada September 2015 di mana persentase penduduk miskin mengalami kenaikan di daerah pedesaan menjadi 9,95 persen dan perkotaan menjadi 7,05 persen.
 
Selama September 2014-September 2015 garis kemiskinan (GK) naik 10,00 persen yaitu dari Rp379.223 perkapita perbulan pada September 2014 menjadi Rp417.164 perkapita perbulan pada September 2015.
 
Peran komoditas makanan terhadap GK jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makaan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan garis kemiskinan makanan (GKM) terhadap GK pada September 2015 mencapai 73,55 persen. Pada September 2015 GKM Riau adalah Rp306.835 dan garis kemiskinan non makanan (GKNM) sebesar Rp110.329.
 
Pada periode September 2014-September 2015, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan. Pada September 2014 Indeks Kedalamam Kemiskinan (P1) sebesar 1.198 naik menjadi 1.453 di September 2015 dan Indeks Keparahan kemiskinan (P2) pada September 2014 sebesar 0,288 naik menjadi 0,446 pada September 2015.
 
Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin relatif menjauh pada garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin relatif naik. (rep05/rpc)