Hukum

Pelecehan Seksual di JIS Disorot Media Asing

Rohilonline.com, Jakarta - Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Jakarta International School mendapatkan perhatian dari sejumlah media asing. Sejumlah media ternama, seperti Daily Mail dan Sydney Morning Herald memberitakan peristiwa itu melalui laman website mereka. Selain itu, India TV News juga membuat laporan terhadap peristiwa yang menghebohkan Jakarta tersebut. (Baca: Konsultan JIS Curhat Citra Sekolah Terpuruk)
 
SMH pertama kali memberitakan peristiwa itu dengan judul 'Jakarta International School child rape claim shocks expat community' pada Jumat, 18 April 2014. Dalam laporannya, mereka menulis pelecehan seksual itu menimpa seorang bocah laki-laki berusia 5 lima tahun. Bocah itu disebut mendapatkan perbuatan asusila di toilet. (Baca: Efek Domino Pelecehan di TK JIS bagi Sekolah Lain)
 
Mereka mendeskripsikan JIS sebagai sekolah internasional yang prestisius. Karena itu, peristiwa itu sangat mengejutkan masyarakat, terutama komunitas warga ekspatriat yang bekerja di Jakarta. SMH menuliskan bahwa dua tersangka sudah ditahan oleh polisi dan kini masih memeriksa tiga orang lain yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut. (Baca: JIS Ubah TKP Pencabulan, Polisi Tak Masalah)
 
Adapun Daily Mail yang berbasis di Inggris menuliskan peristiwa itu pada Ahad, 20 April 2014. Dalam berita berjudul 'Boy, five, 'raped in the toilets by two cleaning staff at prestigious Jakarta International school', mereka menulis bahwa peristiwa itu dilakukan oleh dua petugas kebersihan. (Baca: 'JIS Sebut Kasus Penyerangan, Bukan Pelecehan Seksual')
 
Peristiwa itu disebut terjadi sebanyak dua kali. Media itu juga menuliskan bahwa bocah yang menjadi korban pelecehan seksual itu kini tertular penyakit seksual. Dia diketahui menderita penyakit herpes akibat tindakan asusila itu. Mereka juga menyebutkan bahwa anak itu memiliki ayah berkewarganegaraan Belanda dan ibu asli Indonesia. (Baca: JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya)
 
Daily Mail menulis, kasus pelecehan seksual itu diungkapkan oleh keluarga korban karena menganggap sekolah tidak bertindak cepat. Padahal, mengutip Andi Asrun, pengacara korban, guru di sekolah itu harusnya lebih cepat menyadari jika terjadi perubahan sikap pada anak didiknya. Dalam laman berita itu, mereka pun menautkan berita yang ditulis oleh SMH.
 
Sedangkan India TV News menuliskan berita dengan judul 'Two cleaners booked for raping 5 year old Indonesian boy in Jakarta school'. Dalam berita tertanggal 20 April 2014 itu, mereka menulis pelecehan seksual itu dilakukan oleh dua petugas kebersihan kontrak di kamar mandi.
 
Mereka menulis pihak sekolah tidak mempedulikan siswanya yang lama tak terlihat pada hari pelecehan itu terjadi. Sang anak akhirnya melaporkan peristiwa itu kepada ibunya saat pulang sekolah. India TV menyebutkan peristiwa itu terungkap karena orang tua korban buka suara setelah menganggap pihak sekolah lalai dalam kasus tersebut. (Baca: Ibu Korban Pelecehan di TK JIS: Anakku Pahlawan!)
 
Pihak sekolah, tulis media itu, juga sudah memutuskan kontrak kerja dengan ISS, perusahaan penyedia petugas kebersihan yang karyawannya ditetapkan sebagai tersangka. Karyawan ISS itu pun tak lagi memiliki akses untuk masuk ke lingkungan sekolah. Dua karyawan itu pun disebut sudah ditangkap oleh polisi.(rep01/rpc)