Peringati Hari Kartini, Nenek-nenek Ini Asyik Jadi Model
Wajah nenek Siti Aminah tampak gembira ketika menerima kunjungan para fotografer dari Guyup Fotografi (Gufi) Magelang di tempat tinggalnya di Panti Wreda Pelayanan Kristen, Magelang (Pelkrim), di Jalan Diponegoro, Kota Magelang, Sabtu (20/24) kemarin.
Perempuan 80 tahun itu pun tak pernah lepas senyum menyalami para fotografer dan awak media yang datang dalam rangkaian kegiatan pamer foto bertajuk "Kartini di Mata Tiga Fotografer Wanita". Bersama dengan puluhan orang lansia lainnya, ia duduk rapi di kursi roda ruang tamu sederhana di panti tersebut.
"Kedatangan kami di sini sengaja untuk mengambil obyek dan setting foto khusus ibu-ibu usia lanjut dalam rangka menyongsong Hari Kartini (21 April) " ujar Intan Christa, salah satu anggota perempuan Gufi, Sabtu.
Suka cita para lansia itu lantas ditunjukkan dengan unjuk kebolehan berjalan dan berpose bak foto model. Sebelum itu, mereka disuguhi panampilan Wicahyanti Rejeki, seorang seniman perempuan asal Magelang yang membacakan puisi-puisi Kartini.
Suasana kian meriah ketika seorang aktivis perempuan Magelang, Rahayu Kandiwati, bermain gitar sekaligus bernyanyi merdu. Tidak tampak sedikit pun kepikunan di usia senja. Mereka tampil percaya diri, berdendang, bertepuk tangan, bahkan berjoget ketika difoto oleh tiga fotografer wanita anggota Gufi, Intan Christa, Rizky Yunita dan Tia Ndut.
"Selama ini, banyak fotografer yang hanya mengambil obyek wanita-wanita seksi. Namun, bagi kami justru orang lansia itu salah satu obyek foto yang memiliki seni tinggi, apalagi dibuat karya hitam-putih atau portraitaure," kata Intan.
Ia mengakui, karya portraitaure memiliki banyak sisi lemah, tetapi dengan situasi dan kondisi tersebut justru menguatkan tekad mereka untuk mengambil dan memamerkan foto-foto dari "Kartini-Kartini" di Panti Pelkrim itu.
"Setting dan obyek di lingkungan Pelkrim semata-mata untuk mendalami dan membuka lembar cerita hidup yang barangkali selama ini belum cukup kita pahami, betapa peran ibu "Kartini" bagi hidup kita sangatlah besar," tuturnya.
Karya-karya mereka itu rencananya akan dipamerkan. Beberapa ada yang sudah dicetak dan dipasang berjajar rapi di dinding ruang tamu panti tersebut.
Ketua Yayasan Pelkrim Panina Laksana Hidayat pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada para fotografer Gufi atas aktivitas ini. "Terima kasih atas upaya kalian. Kegiatan ini membuat ibu-ibu di sini merasa berharga," tuturnya. (rep02)
Tulis Komentar