Pemkab Rohil Lakukan Maulid Nabi Muhammad 1436 H.
BAGANSIAPIAPI – Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mrelakukan Maulid Nabi Muhammad SWT 1436 H. pelaksanaan maulid Pemkab Rohil ini di laksanakan di Pondok Pesantren Al Asasiyyah Jalan Lingkar Kota Bagansiapiapi Kelurahan Bagan Barat Kecamatan Bangko. Sabtu (17/1).
Maulid Nabi Muhammad ini di hadiri Bupati Rohil, H. Suyatno yang di wakili Asisten II Sekdakab Rohil, H. Hasrial. Bersama inikegiatan ini Pemkab Rohil juga melaksanakan khitanan massal kepada anak yatim piatu dan sirahturahmi dengan kaum duafa.
Dalam Sambutannya, Hasrial mengatakan, bahwa makna yang paling mendasar dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, “adalah untuk mengevaluasi sejauh mana Uswatun Hasanah yang melekat pada diri Rosulullah SAW dapat kita teladani dan kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sungguh merupakan kerugian, apabila acara seperti ini tidak mampu merubah perilaku kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya” tutur Hasrial.
Dikatakan Hasrial, bahwa Pemkab Rohil dari dahulu, saat ini hingga masa yang akan datang terus membutuhkan do'a dari seluruh masyarakat, maka pada moment ini di sampaikan semoga kami sebagai Pemerintahan bisa menjalankan tugas dengan amanah, Pemkab Rohil menerima seluruh saran yang bersifat membangun.
,”Pemkab Rokan Hilir saat ini sudah memberikan perhatian kepada sejumlah pesantren, bahkan untuk Pondok Pesantren Al Asasiyyah, pada tahun anggaran 2014 lalu telah dianggarkan pembangunan 3 lokal Ruang Kelas Baru (RKB) kedepan Bupati Rohil terus menerima masukan dari masyarakat yang bersifat membangun,”beber Hasrial.
Tambahnya, saat ini diyakini masyarakat Rohil sangat cinta Rosulullah, hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat memperingati Maulid Nabi di masjid maupun di m,ushaala. Apresiasi ini diikuti dengan kekompakan dan semangat dalam bertolabul ilmi hingga tengah malam tetap rempung, dengan mendengarkan tausiah dari penceramah untuk syiar agama pertahankan terus.
“Disamping ini saya mengingatkan pengelola pondok pesantren Al Asasiyyah untuk berhati-hati dalam menerima tenaga pengajar dari Timur Tengah, terutama yang berhaluan keras. Karna hal ini nantinya dapat memperburuk keadaan kita dan dapat meresahkan masyarakat, karna selama ini masyarakat kita sudah cukup kompak dan damai,”pungkas Hasrial.(anto)
Tulis Komentar