Hukum

Wah, Anak TNI/Polri Juga Anggota Geng Motor Pekanbaru

PEKANBARU-Kalangan anggota geng motor kian meresahkan. Tindakan-tindakan brutal kelompok ini seperti pemerkosaan, pencurian, perampasan dengan kekerasan hingga sodomi terus saja menambah daftar kekacauan di 'republik' Lancang Kuning. Bahkan belakangan, dikabarkan beberapa diantara anggota kelompok ini merupakan anak dari keluarga TNI dan Polri.


Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru pun terus memburu beberapa remaja anggota geng motor yang tersisa itu. "Namun soal adanya keterlibatan anak TNI atau Polri, itu masih indikasi dan kami mencoba untuk membuktikan dengan terus menggelar razia menangkap anggota-anggota geng motor yang tersisa," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar Satria di Pekanbaru, Minggu (12/5).

Dia mengatakan, jika nantinya benar ada anak anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau polisi, maka tidak akan ada perlindungan khusus. "Terbukti bersalah dan melanggar hukum, maka akan kami sikat. Tidak ada ceritanya anak TNI atau polisi," katanya.

Kompol Arief mengatakan, saat ini pihaknya telah meringkus sebanyak sembilan orang pelaku kejahatan di jalanan yang tergabung dalam geng motor Pekanbaru. Seorang diantaranya merupakan pentolanya atau biasa disapa 'jenderal' oleh anggota-anggotanya, yakni bernama Mardijo atau Klewang (58).


Kemudian dua lainnya analah 'kaki tangan' Klewang atau yang biasa disapa sebagai 'panglima' serta lima lagi merupakan para anggota geng motor brutal ini. "Mereka terlibat sejumlah kasus perampasan sepeda motor, pemerkosaan, penganiayaan, pencurian dan banyak kasus-kasus lainnya," katanya.


Dia mengatakan, saat ini ada sebanyak lebih dari 50 orang anggota geng motor yang masih berkeliaran hingga dikhawatirkan terus berbuat brutal di jalanan. "Kami juga akan terus memburu dan akan menangkap kawanan ini. Termasuk kalau benar ada yakni anak dari anggota TNI dan Polri," paparnya.


Para anggota geng motor, dalam beberapa bulan terakhir telah mendatangkan keresahan yang demikian hebat bagi kebanyakan warga Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.


Brandalan ini kerap merampas kendaraan sepeda motor bahkan tidak segan-segan menganiaya korbannya dengan senjata tajam. Terakhir, kawanan penjahat ini juga telah memperkosa seorang gadis yang sedang asyik berpacaran di sudut stadion utama yang berlokasi di Kompleks Universitas Riau di Pekanbaru.(rep02)