BAGANSIAPIAPI - Akibat banjir semakin meluas, diperkirakan 200 hektar lahan pertanian, khusus tanaman pangan di Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir terendam. Padahal, ratusan hektar lahan itu sebagian sudah ditanami padi.
Penghulu Parit Aman, Rusman, Senin (11/11/2013) membenarkan kejadian tersebut. Sedangkan, mengenai rumah penduduk, sebutnya, sama seperti lahan persawahan ada yang terendam dan ada pula yang tidak terkena dampak banjir.
"Untuk rumah penduduk, kondisinya boleh dikatakan tidak ada yang terendam. Artinya, khusus rumah, kondisinya masih aman. Tapi, untuk lahan pertanian yang sudah ditanami padi, ada yang terendam banjir," jelas Rusman.
Luas lahan pertanian yang sudah terendam banjir di Kepenghuluan Paritaman itu, tambah Rusman, mencapai sekitar 200 hektar. Lahan tersebut sudah ditanami padi yang umurnya baru sekitar satu atau dua bulan. "Padi yang terendam itu sebagian besar adalah jenis sigudang. Dan kondisinya macam-macam. Ada yang terendam secara keseluruhan sampai tak kelihatan," jelas Rusman.
Dengan kondisi seperti itu, tambah Rusman, nusibah banjir yang telah terjadi tersebut bisa membuat gagal tanam. "Artinya, bukan gagal panennya. Tapi, gagal tanam. Dimana, padi yang ditanam sekarang ini sudah terendam. Kalau sampai sepekan, padi yang ditanam itu bisa rusak. Tapi, kalau airnya sudah mulai kering, naka kegiatan penanaman masih bisa dilakukan," paparnya.
Terjadinya musibah banjir yang menggenangi 200 hektar lahan di Kepenghuluan Parit Aman, tambah Rusman, salah satu diantaranya disebabkan kondisi sungai Parit Aman yang tidak dapat berfungsi dengan baik ketika hujan deras turun. Sehingga, air meluap dan menggenangi daerah aliran sungai yang kebetulan sedang diusahakan untuk sektor pertanian tanaman pangan.
"Kita menyarankan perlunya melaksanakan program normalisasi sungai Parit Aman itu. Panjang sungai tu hanya mencapai sekitar 8 kilometer sampai ke laut. Sehingga, saat hujan deras turun, airnya bisa langsung mengalir ke laut," harapnya. (rep1)