BAGANSIAPIAPI - Bupati Rohil, H. Suyatno meminta segenap lapisan masyarakat di Kabupaten Rohil untuk bahu-membahu menyukseskan program pembangunan Kabupaten Rohil dengan sasaran utama yakni kemiskinan, pengangguran kesehatan. pendidikan dan pembangunan Infrastruktur di wilayah Kabupaten Rohil.
Selain itu ditambahkan Bupati Rohil, bahwa yang perlu dikontrol oleh seluruh elemen masyarakat adalah mengenai peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana Rohil telah melaksanakan Pendidikan Gratis, Namun ini tidak berjalan dengan mulus, hal ini masih ada lagi terdengar dari laporan-laporan wali murid bahwa pihak sekolah yang masih memungut biaya dalam bentuk lain diantaranya uang daftar ulang, uang bangku atau uang perpisahan dan lainnya.
"Tentu dengan kontrol yang dilakukan dengan cara yang positif dan baik. Jangan lagi diberatkan beban masyarakat dalam hal ini wali murid, karena tidak semua wali murid yang mampu. Oleh sebab itu kepada wali murid maupun kepada kepala Sekolah bahwa tidak ada lagi yang namanya pungutan-pungutan yang memeberatkan," kata Bupati, dalam suatu kesempatan di Bagansiapiapi belum lama ini.
Oleh sebab itu Bupati Rohil meminta agar kita dapat mengontrol terhadap proses pemambangunan yang telah dilakukan oleh Pemkab Rohil terutama tentang pelaksanaan Pendidikan maupun terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas yang saat ini melayani 24 jam
Dia menilai masyarakat juga memiliki kepentingan untuk melakukan kontrol terhadap masyarakat terutama sekali kepada anak-anaknya agar tidak terjerumus dan terhindar dari penyakit Masyarakat (Pekat). Dikatakan Suyatno Narkoba sangat berdampak yang buruk sekali bagi generasi muda di Kabupaten Rohil.
"Diawal kepemimpinan saya pada akhir 2016 ini, Kampar benar-benar harus sudah terbebas dari kemiskinan, pengangguran kesehatan dan pembangunan Infrastruktur. Ini adalah wujud cinta dan terimakasih saya kepada masyarakat yang selama ini telah memberikan kepercayaan," kata Suyatno
Sikap tegas Bupati Rohil kerap mendapat sorotan dari berbagai pihak, namun sisi positif dari ketegasan itu adalah terus menyusutnya angka kemiskinan di berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Rohil. Suyatno juga meminta untuk para kepala satuan kerja di Rohil serta para camat agar menjadi orang yang bersikap jujur.
Jika ingin memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat, dikatakan Suyatno, harus dimulai dari diri sendiri. Salah satunya, seluruh kadis dan camat juga harus memiliki lahan percontohan Desa serta Rumah Tangga Mandiri
Setelah melaksanakannya dan program tersebut dan ternyata benar dapat menguntungkan, lanjut Suyatno, barulah kemudian ditularkan ke masyarakat agar mereka terbebas dari kemiskinan.
Suyatno mengatakan, melalui program ini masyarakat benar-benar akan sejahtera jika serius melaksanakannya. Karena hasilnya tidak main-main, bisa membuat masyarakat yang tadinya miskin menjadi jutawan dan tidak kebingungan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
"Mau masak tinggal beli garam, dan bumbu-bumbu saja. Mau bawang, cabai dan sayuran, tinggal dipanen di halaman rumah. Untuk masak, sudah ada biogas dan ikan yang dipelihara sendiri," katanya.
Suyatno merincikan, jika program rumah tangga mandiri ini dijalankan dengan baik dan serius, maka hasilnya juga lebih dari memuaskan. Seperti biourine hasil dari kotoran cair sapi yang dipelihara, per bulannya dapat menghasilkan lebih seribu liter. "Anggap saja yang jadi atau berhasil diolah itu 250 liter, artinya sudah menghasilkan uang lebih dari Rp6 juta. Belum lagi dari hasil pertanian dan perikanan yang jika serius dijalankan juga akan mendatangkan uang," katanya
Pada program ini, Suyatno memberikan pembelajaran bagi masyarakat, bahwa banyak yang dapat dimanfaatkan dari lahan yang sempit. Bahkan inovasi yang dikedepankan memberikan pelajaran; bahwa ternyata limbah ternak memiliki harga jual yang melebihi harga dari hewan peliharaan itu
"Dalam program ini, semuanya dibalik. Jika selama ini masyarakat menganggap sapi sebagai hewan ternak yang berharga, ternyata limbah atau kotorannya jauh lebih berharga. Bahkan air kencingnya bisa lebih mahal dari susu yang dihasilkan, bahkan lebih mahal dari minyak," katanya.
Untuk mendukung program peningkatan Sumber Daya Manusia, Pemkab Rohil fokus masalah pendidikan. Salah satunya adalah membantu biaya sekolah gratis dan bantuan seragam sekolah gratis. dan membangun pembangunan gedung sekolah, dan manambah ruang belajar siswa serta merenopasi sekolah untuk lebih cantik. sehingga para siswa belajar lebih aman dan nyaman.
Selanjutnya, untuk bidang kesehatan, menyadari pentingnya kesehatan masyarakat, maka pemerintah Kabupaten Rohil melaksanakan program Layanan Puskesmas 24 jam dan biaya berobat gratis.
Adapun pembangunan yang dilakukan, menurut Bupati Suyatno sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Rohil. Karenanya, Pemerintah Kabupaten Rohil terus meningkatkan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan ruas jalan yang membuka daerah- daerah terisolir sehingga kini sudah memiliki akses jalan yang memadai bahkan aspal hotmix
Dengan terbukanya jalan-jalan dari berbagai pelosok Rohil tersebut, diharapkan urat nadi perekonomian masyarakat juga terus berdenyut dan berkembang. Selain itu program pembangunan yang saat ini juga tengah berjalan adalah pembangunan kawasan jalan rigit di setiap jalan uatam di Rohil. dan yang tengah direncanakan yaitu kawasan industri Hilir.
"kita akan bangun jalan-jalan di Rohil dengan pembangunan rigid, mulai dari simpang ujung tanjung hingga ke Bagansiapiapi nantinya," ungkap Bupati
Selain menggesa kinerja SKPD Bupati juga mengajak semua elemen masyarakat Rohil untuk bersatu membangun Rohil termasuk partai politik. Suyatno mengajak seluruh partai politik bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Rohil dan bersama-sama membangun daerah. Bupati berharap terbangun sinergi sehingga pembangunan di Kabupaten Rohil dapat terus ditingkatkan.
lebij jauh di sampaikan Suyatno, tokoh masyarakat Rohil yang didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting untuk bahu membahu memajukan Kabupaten Rohil. Kepala Desa dan para Camat serta para tokoh masyarakat hendaknya mampu memotivasi masyarakat untuk mau bekerja keras dan menghindari penyakit malas atau sogan
dan sekaligus melenyapkan pameo buruk kemalasan yang di Kabupaten Rohil disebut orang-orang bertulang rusuk panjang. Ciri khas orang-orang bertulang rusuk panjang itu adalah bila ia telah berumah tangga maka sang suami kerjanya dari pagi hingga sore hanya bermain domino dikedai-kedai atau warung-warung kopi.
Kini telah tiba saatnya semua pihak bersepakat untuk berubah ke arah yang lebih baik. Mati kita bangun desa serata menata kota dan diharapkan dua tahun kedepan atau tepatnya pada akhir tahun 2021 Kabupaten Rohil menjadi Kabupaten Termaju di Provinsi Riau.
Caranya, tambah Suyatno. Seluruh kepala desa diminta memaping atau mendata seluruh masyarakat miskin di desanya, Selanjutnya Kades memilah usaha masyarakat miskin tersebut dengan minimal tiga pilahan yakni yang berusaha dibidang pertanian tanaman pangan, perikanan atau peternakan. Data ini diteruskan ke Camat dan Camat meneruskannya ke Bupati Rohil.
Selanjutnya orang miskin di desa diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan guna peningkatan pengetahuan dan keterampilan berusaha pada bidang pertanian tanaman pangan, perikanan atau bidang peternakan.
“Pelatihan gratis, dana pinjaman modal usaha tersedia dan senantiasa siap dikucurkan oleh PD Bank BPR Rohil, pembinaan di lapangan usaha dilakukan para penyuluh, maka telah tiba saatnya untuk keluar dari tulang rusuk panjang”, ujar Suyatno.
Pekerjaan untuk mengajak masyarakat keluar dari tulang rusuk panjang bukan hanya tugas Bupati Rohil, tetapi merupakan tugas seluruh elemen masyarakat yang tentunya telah bersepakat untuk mensejahterakan rakyat dan keluar dari belenggu kemiskinan.
Peluang usaha dibidang pertanian terbuka lebar sebab hingga setakat ini 95 persen kebutuhan sayuran dan pertanian masyarakat masih didatangkan dari Provinsi Sumbar dan Sumut. Sapi juga berpeluang besar untuk dikembangkan karena Riau masih kekurangan daging dan juga masih kekurangan sapi untuk kurban. Dan komoditi yang layak dikembangkan di Kabupaten Rohil.
Khsusus mengenai usaha perikanan yang selama ini terbentur dengan permasalahan mahalnya pakan ikan, maka dalam waktu dekat Pemkab Rohil dan investor akan segera membangun pabrik pakan ikan di Rohil dan sekaligus melakukan usaha ekspor ikan ke luar negeri.
Selanjutnya, dua atau tiga bulan kedepan Pemkab Rohil juga akan menggelar pelatihan menjahit bagi para remaja putri yang putus sekolah atau bagi ibu rumah tangga. Setelah punya kemampuan menjahit maka order utama untuk dijahit adalah pakaian seragam anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA dimana setiap tahun jumlah anak didik yang butuh pakaian seragam itu berjumlah puluhan ribu stel pakaian seragam sekolah.(Adv/hms/di)