Fokus Rohil

Polisi Ringkus Oknum Mantan TNI Tembak Warga di Rohil

ROKAN HILIR - Kepolisian Resort Rokan Hilir terus mendalami kasus penembakan dengan tiga orang tewas yang dilakukan oknum pensiunan TNI, Sam (56), dari hasil penyidikan senjata api pelaku diperoleh dari operasi di timor-timor.
 
"Masih dalam proses, tersangka sudah ditahan beserta barang bukti. Hasil penyidikan diketahui senjata diperolehnya waktu tersangka bertuga ditimor-timor," kata Kapolres Rohil AKBP Tonny Hermawan melalui Kasubag Humas Polres Rohil AKP Ali Suhud, dikonfirmasi, Senin (22/9).
 
Dikatakan, tim penyidik sendiri sedang mendalami kasus tersebut, terkait kepemilikan senjata dan motif lainnya, "Ya, sementara ini kita dalami dulu kasusnya," ujar Ali.
 
Sebelumnya diberitakan, kejadian penembakan berawal persoalan sengketa lahan di dusun Tuah Sekato kepenghuluan Sei Daun, Pasir Limau Kapas (Palika). Pelaku ditangkap, Sabtu (20/9) kemarin.
 
Pria asal Kota Pinang, Labuhan Batu, Sumatera Utara  dengan pangkat terakhir Kopra Satu (Koptu) purnawirawan ini dibekuk personil polres Rokan Hilir dipimpin langsung kapolres AKBP Tonny Hermawan dan kasatreskrim AKP Eka Ariandy Putra dan dibantu personil polres Inhu.
 
"Penangkapan tersangka Sam pelaku penembakan empat warga terjadi di tempat persembunyiannya di desa Tasik Jaya kecamatan Lubuk Batu Jaya, Indragiri Hulu berhasil dilakukan Sabtu dini hari sekitar pukul 04.00 wib," katanya.
 
Barang bukti berhasil diamankan dari lokasi penangkapan tersebut berupa satu pucuk senjata api jenis FN yang diduga digunakan sebelumnya oleh tersangka untuk menembak korban dan sepuluh butir peluru tajam. Polres Rohil telah menahan tersangka dan masih mendalami kasus tersebut.
 
Kamis (18/9) sore sekitar pukul 16.00 wib, dua hari sebelum ditangkap Sam secara brutal menyerang empat orang yang bekerja mengolah lahan di dusun Tuah Sekato.
 
Pemilik lahan Zulfahmi Sagala dan dua pekerja lainnya Sudirman dan Franki Siregar tewas di lokasi penyerangan. Korban tembak lainnya Rianto Sitorus luput dari maut namun mesti menjalani perawatan intensif ke rumah sakit. Tiga korban tewas langsung di bawa ke rsud Jaraspen Saragi di Pematang Siantar guna keperluan otopsi.
 
Peristiwa penembakan itu kemudian dilaporkan sejumlah saksi yakni Agus, Muriyani dan Rosida pada Jumat (19/9) sekitar pukul 09.00 wib. Saksi utama Agus Rustandi (50) warga desa Sei Tampang kecamatan Bilah Hilir, Labusel, Sumut saat kejadian tengah mengoperasikan escavator.
 
Agus mengatakan saat dia di dalam alat berat hendak bekerja, terdengar letusan dari sebelah kanannya dan dia melihat korban Rianto Sitorus sudah tergeletak di tanah, disusul dengan korban Zulfahmi dan Sudirman. Bersama temannya Frenki dia berusaha menolong korban namun celaka Frenki justeru ikut kena tembak dan tewas seketika.
 
Barang bukti yang diamankan di tkp penembakan adalah satu handphone merek nokia C1-01 warna cassing hitam silver milik pelaku dan 10 butir selongsong peluru jenis FN kaliber 38. Terdapat juga kartu ATM dan sejumlah uang. (rep01/MCRiau)