Riau Raya

Anaknya Dimutilasi, Ibu Korban: Perasaan Saya Hancur

Siak - Misna Anggraini, 42 tahun, orang tua bocah korban mutilasi RH, 9 tahun, tidak menyangka MD adalah pelaku penculikan anaknya setahun lalu. Perasaannya semakin berkecamuk saat mengetahui satu di antara enam korban mutilasi yang diungkap polisi adalah anaknya.
 
"Perasaan saya hancur begitu dapat kabar anak saya meninggal, harapan kami dia bisa pulang hilang," kata Misna kepada Tempo saat ditemui di rumahnya, Desa Sebatang Pinang Timur, Kecamatan Tualang, Perawang, Siak. Sabtu, 9 Agustus 2014.
 
Misna mengaku mengenal dekat MD begitu juga dengan keluarganya. "Orang tuanya teman saya sama-sama berjualan dekat sekolah," ia berujar.
 
Ia mengatakan MD juga kerap berkunjung ke rumahnya. Pelaku sering mengajak main dan mengantar-jemput korban. Misna mengatakan anaknya hilang sejak 14 Agustus 2013, setelah pulang sekolah pukul 17.30 WIB. 
 
"Dia masih pakai celana sekolah, lalu langsung pergi main, saya menduga dia dibawa MD," kata dia. 
 
Sehari RH tidak pulang, Misna dan keluarga mengaku langsung melapor ke polisi. Namun belum juga ditemukan. Sedangkan MD dan istrinya DD juga mengaku tidak tahu di mana keberadaan anaknya. 
 
"Saya sudah tanyakan ke MD dan istrinya, tetapi mereka berdua mengaku tidak tahu dan pura-pura kaget," katanya. 
 
Polisi Daerah Riau mengungkap kasus pembunuhan dan mutilasi enam bocah di Riau. Tiga korban di Siak dan tiga korban lagi di Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Polisi menetapkan empat tersangka yakni MD dan istrinya DD, beserta dua temannya DP dan S. Kepada polisi, MD dan istrinya DD juga yang membunuh tiga bocah di Bengkalis. (rep01/tco)