Riau Raya

Riau Butuh Tambahan Helikopter untuk Padamkan Kebakaran Hutan

PEKANBARU - Pemerintah Propinsi Riau menyatakan wilayahnya siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (kahutla). Saat ini yang paling dibutuhkan untuk penanggulangan yakni melalui udara.
 
Wakil Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, Pemda sangat membutuhkan bantuan dari pihak ketiga untuk sama-sama membantu penanggulangan kebakaran hutan yang kembali menimbulkan kabut asap.
 
"Sejauh ini baru satu perusahaan yakni PT RAPP (Riau Andalan Pulp & Paper) yang baru menyatakan kesiapannya untuk bersama-sama membantu penanggulangan kebakaran hutan," kata Arsyad di posko penanggulangan asap Riau di Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Rabu (25/6/2014).
 
Untuk itu, dia berharap agar pihak swasta di Riau turut membantu agar kabut asap tidak kembali terjadi.
 
Sementara itu, Direktur PT RAPP Mulia Nauli mengatakan perusahaannya akan menyerahkan bantuan satu helikopter untuk penanganan kabut asap.
 
"Heli ini akan kita berikan untuk membantu pemadaman selama bencana asap yang diperkirakan akan terjadi sampai September." ucapnya.
 
Selain heli, pihak perusahaan pulp dan bubur kertas anak perusahaan APRIL ini juga menyiapkan ratusan personil Masyarakat Peduli Api (MPA).
 
"Selain itu, kita juga akan melakukan pelatihan kepada masyarakat untuk mengantisipasi bagaimana jika terjadi kebakaran di wilayahnya. Selain itu kita tentunya akan memberikan pompa air untuk pemadaman bagi masyarakat," tandasnya Mulia.
 
Sementara Komandan Satgas Udara Penanggulangan Asap Riau Kolonel M.K Lubis mengatakan bahwa saat ini pemadaman udara baru menggunakan tiga helikopter.
 
"Hari ini kita telah mendapatkan satu heli lagi dari tiga heli yang saat ini tersedia. Kita masih membutuhkan heli lagi untuk meningkatkan frekuensi pemadaman melalui water bombing agar dampaknya tidak terlalu parah. Rencananya kita akan minta kepada pemerintah lagi satu heli untuk pemadaman api," tegas S.K Lubis yang juga menjabat Komandan Pangkalan Udara TNI AU Lanud Roesmin Nurjadi Pekanbaru. (rep01/ozc)