Riau Raya

Disbudpar Riau Lepas Tim Ekpedisi Sungai Tahap IV

PEKANBARU - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau, Selasa (9/4), melepas Tim Ekpedisi Sungai tahap IV  (Tahap IV Sungai Indragiri dan Kuantan). Tim ekspedisi ini nantinya akan melakukan perjalanan selama enam bulan di dua sungai besar di Riau untuk mengembangkan sektor budaya masyarakat sekitar sungai dan mengabadikannya melalui film dokumenter.

 
Ekspedisi Sungai yang bekerja sama dengan Asosiasi Tradisi Lisan Riau di Gedung Seni Budaya Riau ini sudah berlangsung sejak tahun 2008 dimana tim ini sudah melakukan perjalanan didua aliran sungai Rokan dan Sungai Siak pada 2010.
 
Sedangkan pada tahun 2012 lalu, tim ekspedisi berkesempatan melakukan perjalanan ke Sungai Kampar.  Elmustian Rahman mengatakan, ekspedisi ke sungai Indragiri/Kuantan sedikit berbeda pada tahun ini, karena kegiatan ini bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK) Universitas Riau.
 
Kegiatan ekpedisi ini akan berlangsung selama enam bulan kedepan untuk menyisir sungai kuantan dan sungai Indragiri, yang dimulai dari desa Lubuk Jambi, di ikuti 15 tim menelusuri beberapa lokasi pemukiman penduduk seperti di hulu Sungai Kuantan seperti Lubuk Jambi dan Lubuk Ambacang. 
 
Kepala Disbudpar Riau Said Syarifuddin menyambut baik ekspedisi empat sungai ini." K egiatan ini tidak pekerjaan yang senang, karena akan menempuh perjalan yang cukup lama dan berbagai rintangan yang di jumpai di setiap perjalan ekpedisi ini. Tim ini akan mendokumentasikan dan mencatat setiap  kegiatan juga akan di film dokumenterkan untuk dapat bermanfaat bagi masyakat Riau," jelasnya.
 
Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Riau Al Azhar Tim ini sudah  menyelesaikan ekspedisi sungai Rokan, Siak dan Kampar dengan hasil ensiklopedi serta atlas budaya Melayu. Dengan menyelesaikan ekpedisi terakhir tentu akan lebih berat mejalankannya. 
 
“Dengan ekspedisi empat sungai ini, kami bermaksud menyusun peta permasalahan subtansial kebudayaan Melayu sebagaimana adanya. Menarik persoalan kebudayaan sebagai persoalan mendasar dalam keseharian kita di Riau kini dan nanti,” ujar Al Azhar.
 
Al Azhar menambahkan, Asosiasi Tradisi Lisan ini  sudah diakui oleh Unesco, dan ekspedisi ini akan menjadi program sidang Unesco pada tahun ini.(rep01)