Kecuali Rimba Melintang

Sentra Padi Rohil Andalkan Tadah Hujan

Kadistanak Rohil Ir Muslim

BAGANSIAPIAPI - Sebagian besar daerah-daerah sentra produksi padi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) masih menerapkan sistim hujan, kecuali wilayah Kecamatan Rimba Melintang. Dengan masih menerapkan sistim tadah hujan tersebut, maka kegiatan pertanian hanya dapat dilakukan satu kali tanam dalam setahun untuk tanaman padi.

Untuk meningkatkan indek pertanian dari satu kali menjadi dua kali tanam dalam setahun tersebut diperlukan dukungan fasilitas sarana dan prasarana pendukung. Salah satu diantaranya yakni pembangunan jaringan irigasi.

"Hasil pendataan dan pantauan kita di lapangan, ternyata kondisinya memang seperti itu. Hampir semua daerah-daerah sentra produksi pertanian tanaman pangan di daerah kita masih menerapkan sistim tadah hujan. Kecuali di daerah sentra pertanian di Kecamatan Rimba Melintang. Dimana, kegiatan pertanian di Kecamatan Rimbamelintang bisa meningkat karena adanya dukungan irigasi dari sistim pompanisasi di Jumrah. Yang lainnya masih sistim tadah hujan," papar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Rohil, Ir Muslim, Rabu (14/8/2013).

Sistim tadah hujan itu, lanjut Muslim, harus berupaya untuk meningkatkan produksi dengan menaikan masa tanam dari satu kali menjadi dua kali, jelas diperlukan fasilitas sarana dan
prasarana pendukung lainnya. Salah satu diantaranya adalah pembangunan irigasi pengairan. Program pembangunan irigasi pengairan ini, merupakan kewenangan dari pihak Dinas Bina Marga dan Pengairan.

"Makanya, daerah-daerah sentra produksi yang masih menerapkan sistim tadah hujan itu dikaji dan didata. Kalau dari hasil kajian itu dinilai masa depannya cukup prospektif, maka kita segera membuat proposal untuk disampaikan ke Dinas Bina Marga dan Pengairan agar segera di daerah sentra itu dibangun jaringan irigasi," jelasnya.

Dari hasil kajian yang telah dilakukan itu, tambah Muslim, daerah sentra produksi pertanian tanaman pangan yang dianggap cocok untuk segera disentuh program pembangunan jaringan pengairan yakni di Kecamatan Sinaboi. Dimana, luas areal tanam di Kecamatan Sinaboi setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

"Semula lahan pertanian di Kecamatan Sinaboi itu ada sekitar empat ribu hektar yang tersebar di dua daerah yakni Kepenghuluan Raja Bejamu dan Kepenghungai Sungai Nyamuk. Tahun ini, luas lahan pertaniannya meningkat menjadi sekitar lima hingga enam ribu hektar, termasuk di Kepenghuluan Darussalam," katanya.

Dengan adanya peningkatan itu, lanjut Muslim, pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Rohil mencoba membuat proposal tentang usulan pembangunan jaringan irigasi kepada Dinas Bina Marga dan Pengairan. "Ini sangat perlu dilakukan, tujuannya agar keberadaan daerah sentra pertanian di Kecamatan Sinaboi dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Sehingga, produksi pertanian di wilayah Kecamatan Sinaboi dapat terus meningkat di masa-masa mendatang," harapnya.

Tujuan dibangunnya jaringan irigasi itu, tambah Muslim, diharapkan juga dapat mempertahankan keberadaan daerah sentra pertanian tanaman pangan. "Kita lihat ada beberapa lahan pertanian yang ada di daerah sentra produksi itu mengalami alihfungsi lahan. Alihfungsi lahan itu disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu diantaranya yakni tidak tersedianya jaringan pengairan. Makanya, kita coba menyusulkan daerah-daerah sentra yang perlu disentuh program pembangunan irigasi," beber Muslim. (rep1)