Fokus Rohil

Mario Si Penyusup Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di Polda Riau

Pekanbaru-Mario Steven Ambarita menjalani pemeriksaan kejiwaan selama lebih kurang enam jam di Kepolisian Daerah Riau di Kota Pekanbaru, Selasa.
 
Mario yang keluar bersama dengan adiknya dari ruang pemeriksaan mendapat pengawalan dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perhubungan dan "sang penyusup" ini terus tersenyum.
 
Sepanjang langkahnya dari ruang pemeriksaan menuju mobil yang disediakan PPNS, Mario sangat irit berbicara kepada awak media yang menunggunya sedari pagi. "Tuntas, semua sudah selesai," katanya seraya berlalu.
 
Hal senada juga dilakukan adik Mario yang sama sekali tidak memberikan komentar terkait pemeriksaan yang dilakukan kakaknya.
 
Sementara itu, Kepala Bagian Psikolog Polda Riau, Kompol Novian belum dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan, "Satu atau dua hari ke depan akan kita ketahui hasilnya, namun PPNS meminta kita agar lebih cepat. Lebih cepat lebih baik," kata Kompol Novian.
 
Selain itu, dia juga mengatakan, selama pemeriksaan Mario selalu memberikan jawaban dengan lancar. "Terlepas benar atau tidak, nanti kita ketahui bersama," jelasnya.
 
Selanjutnya, menurut Novian, Mario mengaku senang menjalani pemeriksaan ini. "Faktanya semua materi dilakukan semuanya," katanya.
 
Aksi nekat Mario Steven Ambarita menghebohkan publik pada Selasa (7/4) setelah pria berusia 21 tahun itu membobol keamanan ketat Bandara SSK II Pekanbaru untuk masuk ke ruang roda belakang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta.
 
Pria asal Jalan Ki Hajar Dewantara Desa Bagan Batu Kecamatan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, itu menjadi penumpang gelap dan sempat terbang lebih dari satu jam hingga pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
 
Kemudian, Mario sempat ditahan PPNS Kementerian Perhubungan di Pekanbaru, sebelum akhirnya diserahkan kembali ke keluarganya karena ancaman hukuman yang diterima Mario di bawah lima tahun penjara.
 
Namun, setelah dua hari bersama keluarganya, Mario dikabarkan hilang pada Jumat dinihari. Sebelum melarikan diri, Mario sempat meninggalkan sepucuk surat  kepada kedua orang tuanya. (rep05)