Sosialita

Mantap! Twitter Akan Batasi Konten Provokatif

San Fransisco - Twitter berencana akan membuat aturan baru untuk netizen. Aturan baru tersebut membatasi para netizen untuk memposting foto dan video yang mengundang provokasi. 
 
Konten yang akan dilarang oleh Twitter meliputi konten berbau pornografi, SARA, dan terorisme. Kebijakan ini diambil melihat saat ini semakin banyak pengguna media sosial yang menggunakan akun media sosialnya untuk bertempur, perang, bahkan provokasi seksual. 
 
Beberapa kali, dalam wilayah agama misalnya, banyak postingan yang berbau provokatif sehingga menyebabkan pertengkaran antar agama. Bahkan, maraknya ISIS menjadi salah satu alasan CEO Twitter untuk membatasi medianya agar tak terlibat dalam penyebaran provokasi tersebut.
 
"Kami akan mulai terapkan aturan baru ini mulai bulan ini," ujar CEO Twitter, Dick Costolo, seperti dilansir WashingtonPost, Kamis (12/3).
 
Costolo mengatakan, pembatasan ini berlaku bagi semua netizen, tak peduli akun tersebut milik pemimpin negara sekalipun. Costolo menggunakan sistem verifikasi pada setiap postingan penggunanya. Bila konten tersebut berbau pornografi, terorisme atau bersinggungan dengan perselisihan agama, Twitter berencana akan memblokir akun tersebut.
 
"Setidaknya, kami akan menyembunyikan postingan tersebut dari khalayak luas, agar penyebaran kebencian dan perpecahan tak semakin marak," ujar Costolo.
 
Langkah ini sebagai bagian dari langkah preventif yang dilakukan oleh Twitter melihat maraknya aksi terorisme yang ada. Apalagi, ketika ISIS semakin menjamah dunia maya dan menggunakan dunia maya untuk merekrut para pengikutnya. 
 
Costolo mengaku prihatin dengan kejadian yang banyak terjadi saat ini di dunia. Ditengah kemajuan teknologi, Costolo merasa masih banyak pihak yang malah berselisih paham, dan bertempur dengan cara yang lama. "Peperangan dengan tembak tidak mewujudkan kemajuan dunia, ditengah kemajuan teknologi, masih banyak pihak yang melakukan hal buruk," keluh Costolo.
 
Namun, Costolo mengaku untuk menerapkan sistem verifikasi ini memang tidak mudah, banyak komponen dan hal yang harus diperbaiki dari sistem media sosialnya. Ia mengatakan, sedikit demi sedikit Twitter akan membenahi sistem agar bisa berperan lebih baik dalam kemajuan dunia. (rep01/rol)