Hukum

Ya Ampun, Mahasiswa Pelayaran Tewas Mengenaskan Dianiaya Senior

Jakarta-Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara, dianiaya seniornya hingga tewas. Dimas Dikita Handoko (19 tahun) tewas dengan luka mengenaskan akibat dipukuli sejumlah seniornya, Jumat malam, 25 April 2014.
 
"Saya datang, dia sudah tidak ada (meninggal). Waktu saya lihat jasadnya di Rumah Sakit Kramat Jati, tubuhnya babak belur, mengenaskan," kata Raidah, ibu angkat Dimas kepada VIVAnews. 
 
Raidah adalah orangtua angkat Dimas di Jakarta. Sebab, keluarga Dimas semua berada di Medan, Sumatera Utara. Raidah dan Dimas sudah seperti keluarga sendiri, karena berasal dari kampung yang sama di Medan.
Raidah mengaku mendapat kabar Dimas meninggal dari teman kampus Dimas. Menurut temannya, ketika keluar dari asrama kampus Jumat sore, Dimas langsung menuju ke kosan teman-temannya. 
 
"Jumat malam Dimas dipukuli di kosan oleh senior-seniornya," kata Raidah.
Raidah mengungkapkan, selama tiga semester kuliah di STIP Jakarta Utara, Dimas kerap dianiaya oleh senior-seniornya. Tubuhnya sering terdapat luka memar. "Dia takut melapor ke orangtuanya di Medan," kata Raidah.
 
Saat ini, jenazah Dimas sudah dibawa ke Medan oleh keluarga dan akan dimakamkan di sana. "Jasad Dimas sudah dibawa pulang. Ibu, bapaknya, dan dua adiknya yang mengambil jenazah Dimas," kata Raida.
 
Menurut Raidah, Dimas adalah pemuda yang baik dan tidak macam-macam. "10 dosennya yang datang melihat jasad Dimas bilang, Dimas adalah mahasiswa baik. Kata dosennya, dia sering mengerjakan tugas taruna-taruna lain," kata Raida.
 
Sementara itu, Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol M. Iqbal mengatakan, beberapa orang yang diduga melakukan penganiayaan sudah diamankan. 
 
"Sudah diamankan. Ada beberapa orang yang tengah diperiksa," kata Iqbal. Saat ini penyidik Reskrim Polres Jakarta Utara terus mendalami motif penganiayaan. (rep05)