Hukum

Pabrik Garmen Runtuh, Korban Tewas Lebih 750 Jiwa

Militer Bangladesh mengatakan korban tewas akibat runtuhnya kompleks pabrik garmen di Ibu Kota Dhaka, Bangladesh, sampai hari ini sudah melewati angka 750 orang setelah puluhan mayat kembali ditemukan di balik puing-puing kemarin malam.

Situs asiaone.com melaporkan, Rabu (8/5), Juru bicara militer Bangladesh Letnan Mir Rabbi mengtakan jumlah korban saat ini mencapai 752 orang. Namun, dia menyatakan jumlah korban bisa terus meningkat.

Lebih dari tiga ribu pekerja garmen berada di kompleks Plaza Rana saat runtuhnya bangunan pada 24 April lalu. Para pekerja ini membuat pakaian dari merek ritel Barat, seperti Primark asal Irlandia dan merek pakaian dari Spanyol, Mango.

Pejabat yang mengawasi operasi penanganan bencana mengatakan sekitar 2.437 orang telah diselamatkan dari runtuhan bangunan yang menjadi tempat bagi lima pabrik pakaian. Pabrik ini terletak di Wilayah Savar, pinggiran Kota Dhaka.

Brigadir Jenderal Siddiqul Alam Sikder mengatakan derek dan buldoser masih membersihkan puing-puing di lantai tiga dan bau busuk tercium dari lantai bawah. Dari lantai bawah itu diperkirakan jumlah korban tewas masih akan bertambah.

"Kami kemungkinan masih akan menemukan beberapa jenazah lagi sebab kami masih belum mencapai bagian bawah. Kami baru menyelesaikan sekitar 70 persen dari pekerjaan kami," kata Siddiqul.

Dia menjelaskan banyak mayat ditemukan di bagian tangga. Menurutnya, ini lantaran para pekerja yang panik berusaha keluar setelah mendengar suara keras. Bangunan Plaza Rana runtuh hanya dalam hitungan lima menit dan membuat banyak pekerja terperangkap di dalam.

"Kami menemukan sekitar 150 mayat dari tangga," ujar Siddiqul. Dia mengatakan kemungkinan para korban tidak banyak ditemukan di lantai dasar, lantai satu, dan dua, sebab lantai ini ditempati toko-toko dan bank, yang biasanya sudah tidak buka pada pukul sembilan malam, waktu di mana bencana itu terjadi."

Upaya untuk mengidentifikasi para korban juga terhambat sebab para jenazah ini sudah mengalami proses pembusukan. Para petugas evakuasi, yang terdiri dari anggota angkatan darat dan petugas pemadam kebakaran, juga harus memakai masker dan menggunakan pengharum ruangan saat mencari para korban.

Insiden runtuhnya pabrik pada 24 April lalu menjadi bencana terbaru dari serangkaian kecelakaan mematikan yang memukul industri tekstil di Bangladesh. Pada November lalu, kebakaran di sebuah pabrik membunuh 111 pekerja garmen. (rep02)