Nasional

Anggaran Rp 2,9 T Dibintangi, Menkes: Saya Pusing!

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. ANTARA/Yusran Uccang
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan anggaran RP 2,9 triliun yang  diajukan oleh kementeriannya masih dibintangi oleh Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat. Pembintangan ini membuat beberapa program kementerian belum berjalan. "Sudah April tapi anggaran masih dibintangi, saya pusing!," katanya di Jakarta, Selasa, 1 April 2014.
 
Anggaran yang dibintangi itu, kata dia, terdiri dari Rp 1,6 triliun untuk dana optimalisasi, dan Rp 1,3 triliun untuk dana inisiatif baru. Rencananya, anggaran ini akan digunakan untuk program obat nasional, vaksin termasuk vaksin haji, pembangunan rumah sakit pratama, dan program lainnya.
 
Sebelumnya, dana optimalisasi Kementerian Kesehatan serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi diduga membuat kisruh internal di Komisi Kesehatan DPR. Dua pimpinan Komisi Kesehatan, Soepriyatno dan Nova Riyanti Yusuf, tak menandatangani alokasi dana optimalisasi dua kementerian ini.
 
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Supriyantoro pada 12 Februari lalu mengatakan tertahannya pembahasan dana optimalisasi di Komisi Kesehatan DPR ini mengganggu pembangunan pelayanan dasar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
 
Dana optimalisasi itu sedianya digunakan untuk memperkuat program JKN, seperti peningkatan pelayanan dasar, fasilitas primer, rumah sakit rujukan dan sumber daya manusia. Anggaran juga dipakai untuk melanjutkan target Millennium Development Goals (MDGs), seperti menurunkan angka kematian ibu dan anak, memberantas penyakit malaria, meningkatkan penggunaan air bersih dan meningkatkan kepesertaan keluarga berencana. (Rep01)