Indonesia vs Malaysia: Garuda Siap Cabik Harimau
YANGON - Duel panas dua musuh bebuyutan di Asia Tenggara, Tim Nasional Indonesia U-23 kontra Malaysia tersaji dalam Semifinal SEA Games 2013 di Zayyarthiri Stadium, Nay Pyi Taw, Kamis (18/12/2013) sore WIB. Garuda Muda menyatakan siap mencakar dan mematikan langkah Harimau Muda ke partai puncak.
Pertandingan dipastikan berlangsung sengit, sarat gengsi dan berbalut emosi. Kedua tim bakal beradu teknik, taktik dan mental untuk saling mengalahkan demi menembus final sekaligus memelihara peluang meraih medali emas pesta olahraga multicabang di Asia Tenggara ini.
Pelatih Indonesia, Rahmad 'RD' Darmawan menyebut Malaysia sebagai lawan berat. Tapi ia pun telah berusaha menyiapkan timnya agar bisa beradu dengan kompetitif.
Malaysia memang menghadirkan kenangan kurang mengenakkan untuk Garuda Muda. Di sepanjang sejarah perhelatan SEA Games, Indonesia sudah acap kali berduel dengan Harimau Muda. Dalam catatan pertemuan itu Malaysia masih unggul head-to-head atas Indonesia.
Perjumpaan pertama Tim Merah Putih dengan Malaysia terjadi di SEA Games Malaysia tahun 1977. Saat itu Indonesia berhasil memetik kemenangan 2-1 di babak penyisihan grup berkat gol dari Iswadi Idris dan Hadi Ismanto.
Usai laga pertama itu, Indonesia lantas kembali berduel sebanyak 13 kali dalam ajang pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ini. Dalam catatan rekor keseluruhan, Malaysia mampu menang sebanyak tujuh kali, sedangkan Indonesia menang enam kali. Satu laga sisa berakhir dengan hasil seri.
Dari 14 laga itu, tiga di antaranya dimainkan Indonesia dan Malaysia di babak perebutan medali emas. Indonesia hanya menang sekali di SEA Games 1987. Sementara itu, Malaysia dua kali menyabet medali emas di tahun 1979 dan 2011.
Indonesia pernah mencatatkan kemenangan besar atas Malaysia di SEA Games Brunei Darussalam. Di laga yang berlangsung bulan Agustus 1999 itu, Indonesia menang dengan mencetak setengah lusin gol tanpa kebobolan.
Tapi dalam empat laga usai kemenanga besar itu, Indonesia tak pernah menang lagi melawan Malaysia. Indonesia kalah empat kali beruntun dari Malaysia, termasuk saat tunduk di babak adu penalti di Final SEA Games 2011.
Fakta itu tak lepas dari pengamatan RD, kendatipun ia lebih memilih untuk memikirkan pertandingan di masa depan alih-alih membicarakan masa lalu. "Kalau bicara rekor pertemuan, kita tentu bicara sejarah yang panjang. Kalau orang membicarakan sejarah kita jelek, tidak juga. Kita juga sering mengalahkan mereka, tapi di sini saya tidak ingin membicarakan apa yang terjadi di masa lalu," katanya seperti dilansir detiksport.
"Saya dan pemain hanya fokus bahwa kita akan menghadapi Malaysia dengan sebuah tim yang notabene baru, walaupun pelatihnya masih sama, pelatih lama. Tapi dengan sebuah sistem yang mereka lama anut, bagaimana kita bisa memecah problem di pertandingan nanti," tegas RD.
Perjalanan Malaysia di gelaran kali ini pun cukup sip. Menjadi juara Grup A, Harimau Muda tidak terkalahkan dan mencatat tiga kemenangan dan satu hasil imbang dalam grup yang juga dihuni Singapura, Vietnam, Laos dan Brunei itu. Malaysia membukukan sembilan gol dan kemasukan tiga gol saja dari empat laga.
Laju Malaysia tersebut juga tidak lepas dari analisis RD yang juga sudah menemukan sejumlah temuan mengenai tim lawan nanti, yang disebutnya benar-benar akan memberikan ujian berat buat Indonesia.
"Malaysia itu adalah satu tim yang paling solid dan sabar, cara mereka mengorganisasi pertahanan, dan mereka juga bisa sangat surprise untuk melakukan serangan balik," ulasnya. "Hampir semua gol yang mereka ciptakan di SEA Games ada di babak kedua dan menit terakhir. Ini artinya main di sebuah skema yang memancing kita dan mengadu mental kita, jujur," tambahnya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, RD tidak hanya sisi teknik dan taktik saja yang dikedepankan. "Tapi bagaimana juga mental pemain harus selalu stabil sepanjang 90 menit, karena saya akui dalam hal mental lawan lebih unggul," sambungnya.
Dari pemaparan tersebut, RD memang tampak sudah berhasil membaca peta kekuatan Malaysia. Namun, ia juga menegaskan bahwa itu tak berarti apa-apa karena hasil di atas lapangan yang akan menentukan nantinya.
"Membaca pasti bisa, tapi kita kan tidak pernah tahu kapan mereka akan lakukan, kapan mereka melakukan situasi yang mengejutkan. Namanya sepakbola, ketika kelengahan terjadi jika mereka memanfaatkan dengan waktu yang pas. Di situlah kembali kepada anak-anak bagaimana mereka tidak lengah dan fokus sepanjang pertandingan," tegas RD.
Di tempat terpisah, Pelatih Malaysia, Ong Kim Swee menyambut dengan penuh gairah pertandingan kontra Indonesia ini. Meskipun demikian, ia mengingatkan perjuangan anak asuhnya masih belum usai. "Misi belum selesai. Sukacita dan perayaan setelah masuk ke semifinal harus dikesampingkan. Harus kembali fokus sebelum menghadapi Indonesia, besok (hari ini)," ujar Ong seperti dilansir bola.net.
Singkirkan Dendam
Meskipun selama babak penyisihan grup belum menunjukkan permainan terbaik, namun banyak kalangan yakin Indonesia mampu menang melawan Malaysia. Salah satunya adalah pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri. "Saya selalu menaruh optimisme kepada Timnas Indonesia. Saya optimistis kita bisa menang dari Malaysia," katanya seperti dilansir antara.
Indra menekankan ada satu kunci penting bagi Indonesia agar dapat memenangi laga melawan Malaysia, yaitu bermain tenang dan tanpa rasa dendam. "Indonesia sangat berpeluang untuk memenangi pertandingan, selama tim bermain dengan tenang dan tanpa rasa dendam," ujarnya. "Timnas harus bisa bermain tanpa terpengaruh dengan kondisi yang berkembang di masyarakat," tandas Indra. (rep1)
SUSUNAN PEMAIN
INDONESIA (4-4-2)
Andritany
Alfin, Manahati, Syaifuddin, Diego
Bayu, Rizky, Dedi, Lestaluhu
Yandi, Fandi
MALAYSIA (4-4-2)
Izham
Zubir, Shahrul, Fadhli, Reuben
Nasir, Irfan, Saarvindran, Ashri
Rozaimi, Thamil
Tulis Komentar