Riau Raya

Agustus 2014, PLTU Tenayan Raya Dioperasikan

 

PEKANBARU - Dijadwalkan, Agustus 2014, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya mulai dioperasikan. Keseriusan PLN mengoperasikan pembangkit listrik itu dengan menjanjikan bakal membangun 27 tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang dipasok dari PLTU Teluk Lembu,
 
"Untuk uji coba PLTU Tenayan Raya diperlukan bantuan energi yang direncanakan disuplai dari PLTU Teluk Lembu. Makanya kita akan bangun 27 sutet yang menghubungkan PLTU Teluk Lembu-PLTU Tenayan Raya. Kita perkirakan Agustus atau September selesai dan PLTU Tenayan Raya bisa dioperasikan penuh," jelas Manager Operasi Konstruksi PLN Induk Pembangunan II PT PLN, Robert Purba, Kamis (31/10/2013).
 
Robert memastikan, SUTT yang akan dibangun PLN sangat aman bagi masyarakat. Sebab, pihaknya telah mempertimbangkan medan magnet dan medan listrik dihasilan agar tidak berbahaya bagi masyarakat.
 
"SUTT yang kami bangun memiliki ketinggian hampir 50 meter dari yang semula direncanakan hanya 34 meter. Karena akan sangat aman bagi masyarakat untuk beraktifitas di bawahnya. Masyarakat tidak perlu takut kena radiasi seperti pusing, mual atau penyakit lainnya," yakin Robert.
 
Sementara itu, untuk lahan warga yang menjadi lokasi pembangunan tapak tower, dipastikan Robert akan dilakukan proses ganti rugi oleh PLN. Disamping juga akan ada kompensasi dari PLN untuk lahan warga yang berada di bawah lintasan jaringan.
 
"Kami akan ganti rugi untuk lahan warga yang terkena pembangunan tapak tower termasuk lahan yang dilintasi jaringan. Karena tentunya dengan ada kabel, pemilik lahan tidak bisa lagi membangun rumah yang tinggi atau pepohonan," tegas Robert saat gelar ekpose di kantor Walikota Pekanbaru.
 
Walikota Pekanbaru, Firduas Mt, mengaku sangat mendukung rencana PLN untuk mendirikan 27 tower SUTT demi mengoperasikan PLTU Tenayan Raya berkapasitas 220 Megawatt tersebut. "PLN juga menyebut bahwa Gardu Induk terbesar di Sumatera ada di Riau, yaitu di Pekanbaru yang mereka sebut garuda satu," ungkapnya.
 
Terkait dengan lahan yang dilewati oleh 27 tower yang bertegangan tinggi diatas, Wako menyebutkan, akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan tidak diberikan izin didirikan bangunan oleh masyarakat.
 
"Gardu induk ini tidak boleh tertunda lagi. Sebab sudah satu tahun tertunda pembangunan ini. Jika gardu induk ini sudah dibangun, tinggal PLN mematangkan rencana kerja sama dengan perusahan listrik malaysia," terang Firdaus. (rep1)