Dewan Minta Aparat Usut Terbengkalainya Jembatan Sekeladi
BAGANSIAPIAPI - Terbengkalainya proyek pembangunan jembatan beton Sekeladi yang menghubungkan antara Kepenghuluan Sekeladi, Kecamatan Tanah Putih menuju Kepenghuluan Sekapas, Kecamatan Rantau Kopar untuk segera dituntaskan.
Pasalnya, proyek ini dianggarkan dengan dana sebesar Rp.1.766.076.000 tahun 2012, kini justru terbengkalai. Untuk itu, pihak penegak hukum diminta segera mengusut kasus ini.
Hal ini ditegaskan Sekertaris Komisi III DPRD Rohil, Abu Khoiri kepada Rohilonline.com, Jumat (19/4) di ruang kerjanya.
Abu Khoiri menyesalkan sikap Dinas Bina Marga dan pihak kontraktor hingga konsultan yang mengakibatkan proyek jembatan ini terbengkali akibat tidak dikerjakan.
"Terbengkalainya pekerjaan ini membuktikan lemahnya pengawasan yang dilakukan Dinas Bina Marga. Jika alasannya banjir, mengakibatkan pekerjaan proyek jembatan terhambat, saat ini kan sudah tidak banjir. Llau apakah dibiarkan begitu saja. Justru sesuai ketentuan, seharusnya jembatan itu sudah bisa dinikmati tahun ini," geramnya.
Oleh karena itu, Aboy, sapaan akrabnya, dengan geram mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut kasus ini. "Kalau alasannya banjir, itu bukan alasan yang mengakibatkan pekerjaan proyek itu terbengkalai. Karena banjir terjadi sekitar akhir Desember 2012. Sementara proses lelang hingg pengerjaanya dilaksanakan September lalu. Jadi kapan dikerjakan proyek itu, makanya terbengkalai hingga saat ini," cetusnya.
Bahkan, Aboy terang-terangan menuding proyek itu ada permainan hitam disebaliknya. "Sudahlah, jangan ditutupi dengan berbagai alasan. Inspektorat sudah seharusnya melakukan pengusutan bersama penegak hukum menangani kasus ini. Masa proyek 2012 akan dikerjakan 2013, ada apa ini?," tanyanya.
Sebelumnya, Kadis Bina Marga, Nasri saat dikomfirmasi mengaku terbengkalainya pekerjaan itu, dikarenakan faktor alam (banjir). "Keterlambatan pekerjaan itu karena banjir, saat ini kontraktor sedang mulai bekerja lagi," kata Nasri singkat.
Senada dengan pihak Kontraktor CV Hasri Wanda Putra yang mengerjakan proyek tersebut juga membantah terbengkalainya pekerjaan disebabkan banjir yang melanda di tahun lalu. "Bagaimana kami mau bekerja, saat itu kan banjir. Makanya akan dikerjakan lagi tahun ini," sebut Ucok yang mengaku sebagai kontraktor. (rep-01)
Tulis Komentar