Cegah Beredarnya Produk Kadaluarsa

Lintas Instansi Riau Perketat Pengawasan

ilustrasi

PEKANBARU - Menjelang lebaran, diyakini produk makanan dan minuman kemasan yang sudah kadaluarsa banyak beredar di masyarakat. Untuk itu, lintas instansi seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau bersama BPOM Pekanbaru dan Dinas Kesehatan serta instansi terkait lainnya memperketat.

Hal ini ditegaskan Kepala Disperindag Riau, Zulkarnain, saat ditemui di Kantor Gubernur Riau, Selasa (23/7).

Zulkarnain mengimbau, pemerintah kabupaten/kota juga diminta untuk melakukan hal yang sama terhadap beredarnya produk kadaluarsa yang ada di pasaran. "Kita juga melakukan pengawasan terhadap pendistribusian barang strategis seperti semen, pupuk dan lainnya," kata Zulkarnain.
 
Selain itu, pihaknya juga mengawasi bahan kebutuhan pokok masayarakat di pasaran. "Saat ini, sebagian harga kebutuhan bahan pokok sudah turun, diantaranya harga cabe merah dan daging, serta sejumlah kebutuhan lainnya. Sedangkan yang masih tetap mahal seperti bawang merah dan putih," jelasnya.

Menjelang lebaran, kata Zulkarnain, kebutuhan bahan pokok masyarakat di pasar tradisional di Riau saat ini masih aman. "Sekarang ini ada sekitar 5.000 ton daging sapi impor dari austarlia masuk di Riau, daging tersebut sengaja di Impor untuk mengantisipasi sejumlah spekulan daging. selain itu Daging impor sudah ditribusikan di sejumlah kabupaten/kota di Riau," sebutnya.

Dengan daging impor, kata Zulkarnain, bisa menurunkan harga daging di pasaran. "Masyarakat tidak perlu khawatir harga kebutuhan bahan pokok melonjak naik karena stok cukup aman," katanya. (rep1)