Riau Raya

Hadimiharja Resmi Jadi Plt Kadisdik Riau

Hadimiharja

PEKANBARU - Akhirnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Zaini Ismail, menunjuk H Hadimiharja SPd MP sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, menggantikan posisi HM Wardan yang sudah mengundurkan diri beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Hadimiharja menjabat sebagai Kabid Pengembangan Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi Disdik Riau.

"Ya, saya ditunjuk Sekdaprov sebagai Plt Kepala Disdik Riau. Surat Keputusan (SK) tersebut sudah ditandatangani Sekdaprov pada Kamis pekan lalu," ungkap H Hamiharja, di Kantor Disdik Riau, Senin (22/7).

Kendati sudah ditandatangani Sekda, diakui Hadimiharja, dirinya belum menerima SK tersebut. Mengingat saat ini Sekdaprov sedang berada di Jakarta. "Sesuai informasi, SK itu akan diberikan lusa besok atau Rabu (24/7), apakah akan langsung diserahkan oleh Sekdaprov atau Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau," lanjutnya lagi.

Dengan penunjukan tersebut, terang Hadimiharja, dirinya akan melanjutkan program yang sudah disusun sebelumnya, sambil terus mengintensifkan program yang sudah dicanangkan pemerintah, seperti penerapan kurikulum 2013 dan pendidikan menengah universal.

"Dalam mengefektifitaskan dua program pencanangan pemerintah ini, maka dalam waktu dekat kita akan melakukan pertemuan dengan seluruh Disdik kabupaten/kota. Pertemuan ini bertujuan membangun koordinasi dan menyamakan persektif atau pola pikir dalam upaya peningkatan pendidikan. Kita perlu mendudukkan lagi subtansi dari pendidikan tersebut, jangan hanya melakukan kegiatan rutinitas saja," paparnya.

Tak hanya itu, sebut Hadimiharja, ke depan pihaknya juga berupaya melakukan peningkatan daya serap dari program Disdik Riau. "Sejauh ini progres dari program kita masih terbilang minim, dimana terhitung pertengahan Juli atau triwulan III ini, daya serap untuk fisik baru 45 persen dan 20 persen keuangan," paparnya.

Untuk itu, sambungnya, hal ini akan menjadi perhatiannya. Apalagi, kata Hadimiharja, target progres dari Disdik Riau adalah 95 persen. "Kita tak ingin pada akhir tahun terjadi penumpukan kerja, sehingga dalam pelaksanaan nanti tak optimal lagi. Makanya, kita berupaya agar setiap bulannya pelaksanaan program dapat berjalan sesuai ketentuan," sebutnya.

Minimnya progres di triwulan III itu, ungkap Hadimiharja, bukan menjadi kesalahan Disdik Riau seutuhnya. "Ada beberapa kendala yang menjadi penghambatnya, seperti terjadinya kekosongan Sekdaprov beberapa waktu lalu, hingga berdampak terhadap kinerja pemerintahan menjadi stagnasi. Selain itu, juga faktor lambannya penandatangan KUA-PPAS sehingga berdampak pada jadwal penerapan kegiatan," ucapnya. (rep1)