Hukum

Jepang Kembali Nyalakan Listrik dengan Nuklir

TOKYO - Jepang tidak lagi bebas nuklir. Dua tahun setelah pemerintah menonaktifkan seluruh reaktor nuklir di Negeri Sakura tersebut, Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe akhirnya membangkitkannya kembali. Selasa (11/8/2015) pemimpin 60 tahun itu mengaktifkan lagi reaktor no 1 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Sendai.
   
Sendai menjadi PLTN pertama yang aktif sejak Jepang memberlakukan moratorium tenaga nuklir sekitar dua tahun lalu. Moratorium tersebut berlaku dua tahun setelah gempa bumi dan gelombang tsunami menghantam pesisir sebelah timur Pulau Honshu dan mengakibatkan kebocoran nuklir pada PLTN Fukushima Daiichi. Kini, setelah empat tahun berlalunya bencana itu, Abe kembali menggunakan tenaga nuklir.
   
"Kyushu Electric Power Co telah me-restart reaktor no 1 di PLTN Sendai sesuai dengan rencana," terang Kantor Berita NHK. Kemarin stasiun televisi nasional itu menayangkan kesibukan di PLTN Sendai. Sejumlah pekerja tampak sibuk di ruang kontrol. Mereka memantau aktivitas reaktor berusia 31 tahun yang sempat tidur sekitar dua tahun tersebut.
   
"Semua berjalan sesuai dengan rencana. Reaktor kembali aktif tanpa kendala berarti," ujar Jubir Kyushu Electric Power Co Tomomitsu Sakata. Pada Jumat (14/8/2015), jika tidak ada gangguan, reaktor no 1 itu mulai memproduksi energi. Selanjutnya, secara bertahap, reaktor tersebut bakal beroperasi penuh. Reaktor no 1 itu ditargetkan mulai menghasilkan energi untuk keperluan komersial pada bulan depan.
   
Setelah reaktor no 1 beroperasi maksimal, Kyushu Electric Power Co akan mengaktifkan reaktor no 2. ’Rencananya, reaktor no 2 kami aktifkan kembali pada Oktober mendatang,’ jelas Sakata. Berdasar instruksi pemerintah, menurut dia, Kyushu Electric Power Co menempatkan keselamatan kerja dan keamanan reaktor pada urutan pertama. Dia tidak ingin insiden Fukushima kembali terjadi.
   
Meski mendapat dukungan penuh dari jajaran pemerintahan, Abe juga menuai banyak kritik terkait dengan kebijakan nuklir tersebut. Sebab, sejak insiden Fukushima, masyarakat Jepang mengalami trauma. Betapa tidak, sekitar 100.000 orang terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka karena ancaman radiasi Fukushima. Sampai sekarang, penduduk sekitar PLTN enggan kembali ke rumah masing-masing.
 
Mantan PM Naoto Kan merupakan salah seorang tokoh yang menentang keras kebijakan Abe soal nuklir. Dia tidak setuju Jepang kembali memanfaatkan tenaga nuklir sebagai pembangkit energi. "Kecelakaan adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Itulah yang terjadi," tegasnya dalam unjuk rasa menentang pengaktifan kembali reaktor nuklir Jepang.(rep04)