Diskes Rohil: Waspada Penyakit Akibat Kabut Asap
BAGANSIAPIAPI - Frekuensi kabut asap yang mulai meningkat di Kabupaten Rokan Hilir dapat menimbulkan enam penyakit berbahaya. Penyakit tersebut di antaranya Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA yang terdiri dari dua bagian. Yaitu ISPA pneumonia dan ISPA nonpneumonia, asma bronkial, iritasi mata, diare dan muntah-muntah.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Rokan Hilir, HM Junaidi Saleh, Senin (6/7) di Bagansiapiapi. Menurutnya, pneumonia merupakan salah satu penyakit bagian dari ISPA, di mana pnemuonia lebih sering disebut untuk penderita ISPA yang sudah parah atau akut dan lebih sering menyerang anak kecil atau bawah lima tahun (balita) dengan gejala batuk yang berkepanjangan.
Sedangkan ISPA nonpneomonia merupakan golongan ISPA yang tergolong tidak begitu akut, yang biasa menyerang usia dewasa dan orang tua. Bagian ini lebih terkesan tidak begitu berbahaya, karena manusia yang sudah dewasa memiliki kondisi tubuh yang jauh lebih fit dan daya tubuh yang kuat dibandingkan anak balita.
"Ciri-ciri penderita ISPA yang dapat terlihat dari kemampuan bernafasnya yang relatif tidak teratur dan batuk yang terus menerus. Jika menemukan seperti ciri-ciri tersebut hendaknya masyarakat segera memeriksa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat agar segera ditangani," jelasnya.
Sementara itu untuk masker menurutnya belum bisa dibagikan karena masih normalnya jarak pandang. Namun, hal ini tetap harus diwaspadai oleh masyarakat untuk menjaga agar tak langsung menghirup kabut asap sehingga menimbulkan penyakit.
"Masker kita ada, namun saat ini masih normal sekitar 100 meter jarak pandang. Apabila makin memburuk barualah akan kita bagikan," katanya. Ia mengingatkan sebenarnya yang terpenting adalah agar tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak menimbulkan kabut asap.
"Seharusnya kita pikirkan bagaimana tak terjadi kebakaran hutan dan lahan, akibatnya semua orang akan diintai oleh penyakit kalau sudah terjadi kebakaran seperti saat ini," pungkasnya. (rep04/hr)
Tulis Komentar