PEKANBARU-Dalam rangka mendukung penggunaan pendingin (refrigeran) hidrokarbon di dunia industri, RAPP bekerjasama dengan Pertamina, selaku produsen refrigeran hidrokarbon MUSIcool, dan PARHI (Perhimpunan Ahli Refrigeran Hidrokarbon Indonesia), mengadakan program Pelatihan Tingkat Dasar Teknisi MUSIcool bagi 23 calon teknisi MUSIcool RAPP. Pelatihan ini dipusatkan di APRIL Learning Institute (ALI) Pangkalan Kerinci, Rabu-Kamis (15-16/5).
Perwakilan manajemen RAPP, Ali Shabri, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan wujud komitmen RAPP dalam rangka menahan laju efek rumah kaca. ”Perusahaan kita sudah lebih awal sadar untuk menerapkan sumber daya yang ramah lingkungan serta hemat energi. Terima kasih kami ucapkan kepada Pertamina dan PARHI, dan kami berharap para peserta dapat menjadi guru-guru kecil bagi pemanfaatan MUSIcool di area kerja masing-masing,” ungkapnya.
Amrin Hussin, Electrical Superintendent RAPP, mewakili para peserta, menyebutkan bahwa RAPP dengan segala upaya akan menggunakan teknologi ramah lingkungan. ”Pertimbangan perusahaan untuk menggunakan MUSIcool bagi alat pendingin (AC) di seluruh area operasional karena produk ini lebih unggul, dan ini bukti bahwa RAPP menggunakan produk dalam negeri,” sebutnya.
Ia juga menuturkan bahwa saat ini sekitar dua persen dari total alat pendingin di seluruh area operasional RAPP belum memakai refrigeran MUSIcool disebabkan teknologi alat yang belum mendukung penggunaan refrigeran tersebut.
”Sudah 1000 Pk alat pendingin menggunakan MUSIcool. Target kami di tahun 2013 ini akan ada tambahan 1000 Pk alat pendingin menggunakan MUSIcool,” tambahnya.
Tatang Hidayat, Assistant Manager Gas Product Application Marketing Pertamina menjelaskan bahwa penggunaan refrigeran hidrokarbon alami bertujuan untuk menggantikan refrigeran sintetik, sehingga lebih ramah lingkungan. Ia menjelaskan bahwa refrigeran hidrokarbon alami mampu menyerap panas lebih baik, sehingga energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan AC jadi lebih rendah.
”RAPP punya semua jenis pendingin. Ini tantangan agar refrigeran ini dapat digunakan untuk seluruh jenis pendingin. Ini kebanggaan bagi kami karena produk ini dapat digunakan di RAPP. Bersama RAPP kami harap dapat mendukung tujuan pemerintah untuk menghemat energi,” tuturnya di sela-sela pelatihan.
Sementara itu, Agus Maulana, selaku utusan PARHI (Perhimpunan Ahli Refrigeran Hidrokarbon Indonesia) menjelaskan bahwa penggunaan hidrokarbon alami di dunia industri amat penting bagi pelestarian lingkungan. Ia berharap agar seluruh industri besar dapat beralih dari refrigeran sintetik kepada refrigeran alami yang ramah lingkungan, terutama untuk alat pendingin berupa High Ventilation Air Conditioning (HVAC).
”Penghematan energi itu penting karena kita butuh energi renewable (dapat diperbaharui). Industri besar harus kurangi penggunaan energi yang tidak renewable. Ini merupakan kebanggaan bahwa produk dalam negeri mampu digunakan oleh perusahaan dalam negeri. RAPP salah satu bagian dari dunia global yang komit untuk ramah lingkungan,” ujarnya. (rep02/rilis)