Nasional

Wow, Wartawan ISIS Digaji Rp 18 Juta per Bulan

Raqqa - Selain dilengkapi dengan senjata yang memadai dan strategi perang andal di bawah pimpinan Komandan Abu Bakr al-Baghdadi, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) juga menggunakan media sebagai "amunisi" mereka.
 
Tak tanggung-tanggung, untuk merekrut seorang wartawan demi memperlebar kekuasaan mereka, ISIS menawari gaji yang tinggi, yakni sekitar US$ 1.500 atau senilai Rp 18 juta. Angka ini merupakan lima kali gaji rata-rata di Suriah.
 
“Mereka menawari saya gaji itu, ditambah mobil, rumah, dan semua kamera yang saya butuhkan,” kata seorang pria di Kota Raqqa, Suriah, kepada Financial Times, yang kemudian dikutip Daily Mail, Senin, 22 September 2014.
 
Memang, ISIS dikenal sebagai milisi yang punya banyak aset. Menurut laporan BBC pada Juli lalu, setelah merebut Kota Mosul, kekayaan ISIS mencapai US$ 2 miliar. Sebelumnya, ISIS hanya memiliki aset US$ 900 juta.
 
Kekayaan ISIS yang tak sedikit ini diduga diperoleh dari sejumlah sumbangan orang-orang kaya di negara Teluk Arab, terutama Kuwait dan Arab Saudi. Kedua negara ini memang mendukung perang melawan Presiden Bashar al-Assad. 
 
Tak hanya mengandalkan sumbangan, ISIS juga memperoleh pendapatan dari ladang minyak yang dikendalikan di timur Suriah dan utara Irak. Belum lagi kekayaan dari penjualan barang antik yang dijarah dari situs sejarah. (rep01/tco)