Nasional

Jangan Salah, Ternyata Hutan Produksi Paling Rawan Pembakaran

Jambi-Sekitar 45 persen kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi terjadi di kawasan hutan produksi.  Pemerintah kabupaten diharapkan turut berpartisipasi mengendalikan kebakaran.
 
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Budidaya mengemukakan, dari 772 hektar areal kebakaran di Jambi sepanjang 2007, kebakaran paling luas terjadi pada hutan produksi, yaitu hak pengusahaan hutan (HPH ), hutan tanaman industri (HTI), dan eks HPH seluas total 352 hektar. Sedangkan kebakaran di areal perkebunan besar 198 hektar, lahan pertanian 191 hektar, dan perkebunan masyarakat 31 hektar.
 
"Yang paling rawan ada di hutan produksi eks HPH, karena kurang mendapat penjagaan," katanya, Rabu (27/2).
 
Menurutnya, merupakan tanggung jawab perusahaan untuk mengendalikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah yang mereka kelola. Akan tetapi, pada hutan produksi yang telah ditinggal oleh pemegang izin HPH-nya, penjagaan menjadi sangat minim. Polisi hutan belum memadai untuk memantau aktivitas pembakaran dan perambahan lahan di dalamnya.
 
Kebakaran lahan di sepanjang tahun 2007, menurut Budidaya, sudah jauh menyusut dibanding 2006 yang keluasan terbakarnya mencapai 7.497 hektar. Pada tahun lalu, wilayah Kabupaten Bungo dan Merangin merupakan daerah yang sering terjadi kebakaran.
 
Budidaya melanjutkan, daerah sebenarnya dapat mengendalikan kebakaran pada lahan pertanian atau kebun masyarakat. Caranya, setiap kepala desa misalnya, perlu menginventarisir warganya yang berencana untuk membuka lahan baru setiap awal tahun. Pemerintah mengajak industri bubur kayu untuk membeli kayu-kayu yang ditebangi warga. Dengan cara ini, warga tidak perlu membakar untuk membersihkan lahan. Kayu justru dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri.
 
Pada Rabu (27/2), satelit NOAA tidak dapat menangkap titik api di wilayah Jambi. Kondisi cuaca sejak pagi cenderung berawan.
 
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan Provinsi Jambi, terdapat 199 titik api sejak Januari. Jumlah titik api terbanyak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 69 titik api , dan Batanghari 64 titik api.