Semarang - Pengurus Partai Golkar Jawa Tengah meminta agar pengurus pusat Partai Golkar menetapkan Golkar sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan Joko Widodo. Sekretaris Partai Golkar Jawa Tengah Iqbal Wibisono menyatakan elit Partai Golkar di tingkat pusat harus konsekuen atas keputusan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang kalah dalam pemilihan presiden kemarin. "Kalau calonnya sudah kalah ya di luar pemerintahan saja. Ngapain tunduk pada kekuasaan presiden terpilih," kata Iqbal kepada Tempo di Semarang, Kamis, 14 Agustus 2014.
Iqbal meminta agar pengurus pusat Partai Golkar juga menerima kekalahan. "Beri kesempatan pada calon presiden yang menang untuk mengelola pemerintahan," ujarnya.
Iqbal memperkirakan, jika Golkar menjadi pengontrol pemerintahan mendatang maka akan mudah bisa meningkatkan perolehan suara dalam pemilu lima tahun mendatang. "Lebih baik berkontribusi meningkatkan fungsi kontrol yang dinamis berdasarkan pada argument-argumen dan ide-ide berdasarkan aturan-aturan hukum," ujarnya.
Selama ini, Partai Golkar dikenal sebagai partai yang memegang kekuasaan di pemerintahan. Di Zaman Orde Baru, Golkar menjadi penguasa selama 32 tahun. Sedangkan dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Golkar juga setia menjadi partai penyokong di pemerintahan. Iqbal menyatakan selama ini Partai Golkar di tingkat daerah juga sudah ada yang terbiasa menjadi partai oposisi. (rep01/tco)