Siak - Korban pembunuhan dan mutilasi bertambah satu orang. Korban yang berusia 5 tahun ini adalah warga Rokan Hilir.
"Saat ini personel masih menyisir mencari jasad korban," kata Kepala Satuan Reskrim Kepolisian Resor Siak Ajun Komisaris Hary Budianto kepada Tempo, Senin, 11 Agustus 2014.
Menurut Hary, fakta itu terungkap dari pengakuan tersangka MD. Korban hilang sejak Juli 2014 lalu. Dengan demikian, korban bertambah menjadi tujuh orang. Tersangka pun melakukan kejahatan di tiga kabupaten di Riau: Siak, Bengkalis, dan Pelalawan. “Tersangka melakukan perbuatannya di tiga wilayah hukum,” katanya.
Hary menjelaskan tersangka juga melakukan kejahatan sampai di Rokan Hilir karena dia membantu saudaranya berjualan sate di Duri, Mandau, Bengkalis. Apalagi jarak kedua wilayah tidak berjauhan.
Kepolisian Resor Siak menangkap MD beserta istri dan dua teman mereka sebagai tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi tujuh bocah di Riau. Polisi menyebut MD sebagai otak aksi tersebut. Dia dibantu istrinya dan dua temannya, SP dan S, saat melakukan mutilasi. Para korban adalah tetangga tersangka. Tiga korban di Siak berinisial MJ, 10 tahun, OV (9), dan RH (9).
Setelah kasus itu terungkap pada 24 Juli lalu, mereka ditahan di penjara Kepolisian Resor Siak. Pasangan suami-istri MD-DD juga melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap tiga bocah di Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis, yakni MA, 9 tahun, MM (10), dan AC. Terakhir satu korban bocah berumur 5 tahun di Rokan Hilir. (rep01/tco)