Jakarta-Manmohan Singh mengajukan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri India kepada Presiden India Pranab Mukherjee. Keputusan ini menyusul
hasil sementara Pemilu India yang menyatakan Partai Kongres selaku partai berkuasa kalah dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang menjadi oposisi.
Kendati demikian, permintaan tersebut tak langsung diterima oleh Pranab Mukherjee yang meminta Singh untuk bertahan di posisinya saat ini.
"Presiden meminta dia untuk melanjutkan tugasnya sampai pemerintahan baru terbentuk," kata Sekretaris Pers Presiden Venu Rajamony seperti dikutip
indiatoday.in, Sabtu (17/5/2014).
Sebelumnya, dalam pesan terakhir yang ditayangkan ke seluruh India hari ini, Singh mengucapkan selamat kepada BJP dan kandidat PM Narendra Modi
untuk kemenangan besar mereka.
"Kepada rakyat sebangsa yang terkasih, kami menerima 'vonis' Anda dengan kerendahan hati," ujarnya pada awal pidato mengomentari kekalahan Partai
Kongres.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang selama ini telah memberi dukungan, sembari mengatakan India akan makin kuat dengan
pemerintahan baru yang akan segera terbentuk.
"Bahkan setelah saya meninggalkan jabatan PM, cinta dan kasih sayang Anda tetap akan bersama saya. Saya memiliki keyakinan di masa depan yang cerah
dari India. Dan sebuah keberuntungan bagi saya untuk melayani bangsa ini," ucapnya.
Singh yang kini telah berusia 81 tahun sebelumnya adalah seorang ekonom terkemuka. Dia sebelumnya sempat menjabat sebagai menteri keuangan dan
memimpin reformasi ekonomi di negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Asia itu 2 dekade lalu.
Pada tahun 2004, Singh akhirnya menduduki kursi perdana menteri dan menjabat selama 2 periode. Di bawah kepemimpinan Singh, India tercatat mampu
mencapai pertumbuhan ekonomi yang mengesankan.
Sementara itu, pemilu yang berlangsung selama 5 minggu di India selesai pada Senin lalu dengan exit poll yang menunjukkan keunggulan BJP. Komisi
Pemilihan Umum India mengatakan 66 persen dari 815 juta pemilih terdaftar di negara itu memberikan suara mereka dalam pemilu nasional.
Proyeksi media menunjukkan partai oposisi meraih kemenangan terbesar yang pernah didapat partai itu dalam 30 tahun. Kemenangan itu akan memungkinkan
BJP menciptakan pemerintahan tanpa membentuk koalisi dengan para pemimpin daerah.
Sedangkan Narendra Modi sebagai kandidat PM India adalah Gubernur Negara Bagian Gujarat yang selama ini dikenal berhasil membangkitkan ekonomi
negara bagian tersebut di tengah melambatnya perekonomian India dalam 2 tahun terakhir.
Sejumlah kalangan sebelumnya menyebutkan, peluang partai oposisi untuk memenangkan pemilu kali ini cukup besar. Modi diharapkan mampu membangkitkan
kembali perekonomian India yang melambat akibat tekanan perlambatan ekonomi global.
Sementara Partai Kongres yang berkuasa, selain dilihat kurang mampu lagi membangkitkan perekonomian, juga terlilit sejumlah persoalan korupsi.
Pergerakan pasar saham dan valuta di India beberapa waktu lalu bahkan sempat merespons positif atas peluang kemenangan partai oposisi. (rep05)