Ketapang-Seorang wanita asal Jalan Kolonel Sugiyono, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, berinisial Y (72) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Agoesdjam Ketapang. Y dirawat setelah pulang menunaikan ibadah umrah di tanah suci.
Pelaksana tugas Direktur Utama RS dr Agoesdjam, YL Rihy Pattieilohi, Sabtu 10 Mei 2014 mengatakan kedatangan pasien baru pulang umrah.
“Pasien berinisial Y baru pulang dari umrah pada 28 April. Masuk ke RS pada Selasa 6 Mei 2014,” kata Rihy ketika berbincang dengan VIVAnews, Sabtu 10 Mei 2014.
Menurut Rihy pasien dirawat di ruang isolasi ICU. Isolasi dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Pasien tidak dicampur, dia sendiri. Belum positif, masih Suspect. Makanya pasien dirawat di ruang isolasi,” jelas Rihy.
Pasien, kata Rihy mengeluhkan rasa sakit setelah pulang umrah. “Karena gejala awal pasien ini demam, batuk, dan sesak dianggap Suspect, karena pasien kan baru pulang umrah,” katanya.
Rihy mengatakan telah melakukan koordinasi terkait permasalahan tersebut. “Saat ini kita sudah kerja sama dengan Dinkes Kabupaten Ketapang dan Provinsi Kalimantan Barat. Hari ini Dinkes Provinsi Kalimantan Barat mengambil sampel berupa dahak untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta,” jelasnya.
Hasil dari sampel tersebut nantinya akan keluar seminggu kemudian. Antispasi juga dilakukan terhadap keluarga terdekat pasien.
”Ada 5 orang keluarga pasien yang diambil sampel dahaknya. Jadi pasien diperkirakan suspect karena dokter paru-paru yang bilang. Menurut diagnosa pasien mengalami demam tinggi sesak napas,” lanjutnya.
Langkah selanjutnya, kata dia pasien di tempatkan di ruang isolasi. Keluarga pasien pun tidak boleh menjengkuk.”Itu tujuannya antisipasi. Jangan takut penyakit ini, tapi tetap waspada,” katanya.
Rihy mengatakan bagi warga yang ingin menunaikan umroh jangan sampai niatnya baiknya terganggu. “Bagi warga yang ingin umroh, jangan takut. Umrohnya jangan batal, tapi harus cek kesehatan dahulu,” katanya.
Hingga saat ini Rihy tetap memantau pasien. “Memang kemarin pasien minta pulang, tapi kita negosiasi agar ditahan dulu,” katanya. (rep05)