Nasional

Kepala Wanita Korea yang Tewas Telanjang Akhirnya Ditemukan

Potongan kepala perempuan diduga bagian dari mayat perempuan yang ditemukan di Kampung Sela, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, akhirnya ditemukan.
Kekinian, kepala mayat itu disimpan di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.
 
Menurut keterangan petugas kamar mayat, Soni, potongan kepala itu tiba di kamar mayat sekitar pukul 03.00.
 
Kepala itu, diantar langsung aparat kepolisian dari Polres Cianjur. "Saat kami terima kepala itu terbungkus kantong plastik hitam," ujar Soni kepada Tribun melalui ponsel, Selasa (25/3/2014).
 
Sebelumnya, jasad mayat perempuan tanpa kepala di tanah kosong milik Yayasan Misi Islam Kaffah, Kecamatan Cikalongkulon, Minggu (16/3).
 
Mayat itu, ditemukan sekitar pukul 16.00 di Kampung Sela RT 1/2 Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon.
 
Ketika ditemukan, mayat perempuan ini tidak mengenakan baju. Adapun ciri ciri mayat itu di antaranya memiliki tato tulisan yang tidak jelas terbaca di bagian lengan kiri.
Warna kulitnya putih langsat. Mayat tersebut ditemukan kali pertama oleh pecari rumput, Ruhyat.
 
Identitas mayat perempuan tanpa kepala yang ditemukan di RT 1/2 Kampung Sela, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon mulai terkuak secara perlahan selama tersimpan di kamar mayat RSUD Cianjur.
 
Diduga, kuat mayat perempuan yang masih tersimpan di kamar mayat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur itu merupakan warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan.
 
"Selama proses penyelidikan berlangsung selama enam hari ini memang ada beberapa pihak yang mengenali korban dan sudah kami identifikasi lebih lanjut. Saat ini korban teridentifikasi berinisial Mis K," ujar Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Dedy Kusuma Bakti, Senin (24/3).
 
Kapolres menyebut, Mis K tinggal di Indonesia selama 10 tahun dan bekerja. Mis K diketahui tinggal di kawasan Jadebotabek. "Mis K ini berusia 51 tahun. Dia masih berstatus lajang. Selain pendalaman, ada rangkaian tes DNA di Polda Jabar. Untuk hasilnya masih kami tunggu," ujar Dedy. (Rep01)