Jakarta-Ada-ada saja yang dilakukan caleg asal Bengkulu. Seperti yang dilakukan oleh Syopyan Effendi, calon legislatif asal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kota Bengkulu. Demi meraih simpati pemilih dari kalangan wanita tuna susila (WTS), Syopyan berniat untuk menghidupkan kembali eks lokalisasi Kota Bengkulu yang sudah hampir tiga tahun ini ditutup.
Caleg untuk Daerah Pemilihan III Kecamatan Kampung Melayu dan Selebar Kota Bengkulu ini berpendapat, terlepas apapun profesi yang dilakoni sejumlah Penjaja Seks Komersil (PSK) yang masih tersisa di kawasan eks lokalisasi, mereka tetap berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak serta persamaan hak di mata masyarakat lainnya.
"Karena itu saya berjanji akan membantu untuk memperjuangkan aspirasi warga di pemukiman ini (eks lokalisasi). Bayangkan jika lokalisasi ini ditutup, maka angka tindakan asusila di Bengkulu akan terus bertambah," ujar Syopyan saat menggelar kampanye di kawasan eks lokalisasi Kota Bengkulu di Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, Kamis 27 Maret 2014.
Dari pantauan, kehadiran Syopyan bersama sejumlah caleg PKPI di kawasan yang memiliki 373 mata pilih tersebut, cukup menarik reaksi dari warga di sekitar pemukiman eks lokalisasi. Sejumlah perempuan berpakaian kategori seksi, ber-tanktop, celana jeans ketat diatas lutut terlihat antusias, saat dikunjungi oleh caleg PKPI yang membagikan sejumlah sticker dan brosur dirinya.
Bahkan, demi memeriahkan suasana, Syopyan dan rekannya sesama caleg, menyempatkan diri bernyanyi bersama kendati dengan alat karaoke seadanya. Sehingga, suasana petang yang terik kala itu seolah tak terasa.
Sementara itu, An (22), salah seorang perempuan yang bermukim di kawasan eks lokalisasi tersebut, mengaku tak mengenal siapa saja caleg yang mendatangi mereka. Termasuk ketika ditanyai soal Ketua PKPI Sutiyoso, pun mereka tidak kenal. Namun demikian, An dan sejumlah rekannya tetap mengaku senang bila ada caleg yang ingin memperjuangkan nasib mereka.
“Kalau soal caleg, jujur saja kami tidak tahu dan kenal. Tapi kalau mereka memang ingin membantu untuk memperjuangkan perbaikan jalan dan menyediakan tempat khusus bagi kami, maka akan kami dukung, buat apa kami mendukung orang yang tidak memikirkan kami di sini,” ujar An. (rep054)