Bengkalis-Menyambut tahun baru Imlek 2565 (tahun kuda), warga Tionghoa di Bengkalis menggelar pesta kembang api dan mercon semalam suntuk. Perayaan setahun sekali ini dimulai sejak Kamis malam pukul 21.00 WIB dan baru berakhir menjelang subuh, membuat suasana Kota Bengkalis benar-benar beda dari hari-hari biasa.
Pesta kembang api secara kecil-kecilan sudah terlihat di beberapa perumahan warga Tionghoa. Namun, pesta secara besar-besaran baru dimulai sekitar pukul 21.00 WIB di depan-depan perumahan warga Tionghoa. Secara beruntun, kembang api berukuran besar diledakkan ke udara dan menghasilkan pemandangan yang menakjubkan.
Seiring dengan itu, warga Tionghoa lainnya pun tak ketinggalan menyalakan kembang api secara massal. Tidak hanya di satu dua tempat, melainkan hampir di seluruh tempat yang sebagian besar terkonsentrasi di perkotaan menyalakan kembang api secara simultan.
Berbagai jenis kembang api diledakkan di udara, begitu juga mercon mengeluarkan suara dentuman yang menggelegar di angkasa langit Bengkalis sepanjang malam. Pesta kembang api ini memiliki makna tersendiri, yakni untuk mengusir roh jahat di tahun yang baru.
Di Kelenteng Hok Ann Kiong, Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya depan pasar ikan lama, sejak pukul 00.00 WIB warga Tionghoa berdatangan untuk mengadakan acara sembahyang. Kemudian pada Jumat (31/1) siang, warga Tionghoa baik tua maupun muda bahkan anak-anak secara tertib memanjatkan doa kepada sang Dewa.
Beberapa mereka ada yang membawa kertas sembahyang maupun hio dari rumah, tapi ada juga yang membeli di kelenteng. Acara sembahyang dimulai dari Dewa Ching Cui Choo She yang berada di ruang tengah.
Baru kemudian dilanjutkan dengan dewa-dewa lainnya yang berada di samping kanan dan kiri Dewa Ching Cui Choo She. Tak lupa, mereka juga memanjatkan doa di altar, tepat di pintu utama Kelenteng. Acara sembahyang ini diakhiri dengan membakar kertas sembahyang di tempat yang telah disediakan, yaitu di kanan dan kiri Kelenteng. Demikian seperti dilansir goriau.com(rep05)