PEKANBARU - Rumah yang didiami Samsul Hadi (40) di Jalan Sido Rukun, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki hangus dilalap si jago merah, Minggu (6/10/2013). Kerugian akibat kejadian itu ditaksir mencapai Rp100 juta.
Pantauan di lapangan, ratusan warga memadati lokasi kejadian kebakaran. Warga juga membantu menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan dari rumah Samsul. Kejadian itu menjadi perhatian Ketua Komisi I DPRD Pekanbaru, Wahyudianto dan Ketua Komisi III, Fadri AR. Mereka langsung turun ke lokasi kejadian untuk melihat dari dekat.
Tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru diturunkan dengan 25 petugas untuk memadamkan api. "Api menjalar cepat. Saat petugas sampai di lokasi, satu rumah dan warung kecil sudah ludes terbakar," ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penanggulangan Bencana Dinas Pemadaman Kebakaran Pekanbaru, Zul Azmi.
Sementara itu, Siti Utami, warga jalan Sido rukun, Kelurahan Labuhbaru Barat, Kecamatan Payung Sekaki mengatakan, di lokasi tersebut sudah dua kali terjadi kebakaran. Sebelumnya, tiga unit rumah hangus dilalap apai saat terjadi pemadaman listrik bergilir.
Data dihimpun, Samsul membuka warung di sebelah rumahnya untuk menjual barang-barang harian dan menggoreng tahu. "Di sini dia hanya menggoreng tahu dan pabriknya ada di tempat lain. Tadi sempat terdengar suara meledak dan mungkin berasal dari genset," lanjut Siti.
Pada saat kejadian, keluarga Samsul diungsikan di sebuah Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang terdapat di belakang rumahnya. "Saat itu saya lagi menggoreng tahu dan listrik mati. Saya tidak tahu asal api, apa dari genset atau lainnya, yang jelas antara kabel listrik sudah berasap," tuturnya.
Samsul menambahkan bahwa saat ini yang terpenting baginya adalah keluarga semua selamat, "soal harta Allah Maha Besar, selagi kita minta dan bertawakal cepat itu dikasih dan dikembalikan lagi. Saya menjual barang-barang harian dan tahu goreng, yang namanya listrik sering mati mana tahu antara kabel listrik dan kabel genset berbenturan, kalau dari tungku, dari air tahu bisa saya matikan tapi ini kan dari atas," paparnya.
Dari keterangan Samsul, hanya sebagian kecil barang yang bisa diselamatkan. Akibat kejadian ini, Samsul mengalami kerugian berkisar Rp 100 jutaan. "Kalau pemerintah ada memberikan bantuan walau sedikit saya terima kalau tidak ada tidak apa-apa." kata Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Muhammad Fadri AR.
Diranya mengungkapkan, peristiwa ini sangat disesalkan. "Apalagi dalam dua minggu terkahir di daerah kami sudah dua kali terjadi kebakaran. Di lokasi dan pada jalan yang sama. Ini jarang terjadi," tuturnya.
Fadri menambahkan, dalam waktu dekat dia akan mengumpulkan data-data dan memanggil pengacara untuk melakukan class action. "Kami akan data masyarakat yang mengalami kerugian oleh seringnya pemadaman PLN, ini sudah keterlaluan. Tidak ada alasan yang logis seandainya Riau mati lampu, Jakarta satu jam saja mati lampu heboh seluruh dunia, kenapa Riau berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu dan sudah sebulan lebih dibiarkan. Kita sudah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan negara," tegasnya. (rep1)