SELATPANJANG-Tim Buru Sergap (Buser) Kepolisian Sektor (Polsek) Tebingtinggi telah mengantongi foto tiga tersangka yang diduga telah dengan sadis menghabisi nyawa Tjin Boe, pedagang Pasar Sandang Pangan, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau pada Rabu (3/4) lalu. Polisi telah mengamankan orang yang diduga membantu pelarian tiga tersangka tersebut.
Pelaksanatuga Kepala Polsek Tebingtinggi, AKP H Syaifuddin mengemukakan hal tersebut, Minggu (14/4). Diakuinya, hingga kini pengejaran yang dilakukan belum membuahkan hasil, namun indikasi yang mengarah kepada para pelaku tindak pidana pembunuhan itu sudah semakin kuat.
"Kami sudah mengantongi tiga foto yang diduga kuat sebagai tersangka pembunuh Tjin Boe. Saat ini petugas masih melakukan pengejaran ke luar daerah. Jadi kami minta masyarakat bersabar dan mendoakan tersangka dapat segera ditangkap. Sehingga nantinya dapat diketahui dengan jelas motif atau penyebab yang mendorong tersangka berani melakukan pembunuhan itu," ujar Syaifuddin.
Kapolsek tidak menampik dugaan bila aksi pembununan yang dilakukan para tersangka didasari oleh rasa sakit hati dan dendam. Terlebih dari hasil olah tempat kejadian perkara di toko milik korban, diketahui tidak ada barang-barang berharga milik korban yang hilang.
Sebelumnya, Panit Reskrim, Ipda Suhartono Yakub mengatakan, selain membunuh korban dengan senjata tajam, pelaku juga sempat membakar ruko dengan maksud ingin menghilangkan barang bukti. "Saat sedang membuka toko, tiba-tiba ada kawanan yang menyatroni korban. Pelaku tidak hanya menganiaya korban tetapi juga membacok hingga pedagang yang sudah sangat akrab dengan warga setempat dan pedagang sekitar itu tewas," ungkapnya.
Melihat korbannya tewas, pelaku juga sengaja membakar ruko untuk menghilangkan barang bukti. Namun saat api mulai membesar, pedagang lainnya melihatnya dan segera memberi pertolongan. Setelah kawanan itu melarikan diri, pedagang yang ada di sekitar lokasi langsung memberikan pertolongan. "Kami belum menyimpulkan motif pembunuhan, saat ini masih dalam lidik. Kita juga sudah meminta keterangan beberapa saksi," ujarnya.
Ia mengaku sempat kesulitan untuk memintai keterangan dari keluarga korban, terutama istri korban yang sedang berduka. Untuk memudahkan penyelidikan, maka petugas bekerjasama dengan tokoh masyarakat Tionghoa untuk mendalami informasi yang diperlukan petugas.
"Keterangan istri korban sangat penting karena menurut informasi di lapangan dialah orang yang pertama kali menemukan suaminya dalam keadaan bersimbah darah dan ketika kobaran api mulai menjalar di seluruh ruangan ruko itu," jelasnya.
Tjin Boe, pedagang toko sembako di Pasar Sandang Pangan, semasa hidupnya dikenal baik dan rajin berdagang. Tjin Boe selalu membuka toko pagi hari sekitar pukul 04.00 WIB.
Dari penuturan sejumlah pedagang, Tjin Boe bukanlah pedagang baru di pasar itu, sejak lama dia telah menempati ruko yang menjadi tempatnya terbunuh. Dan uniknya, dia selalu membuka toko sekitar pukul 04.00 WIB pagi, lebih dulu dibandingkan pedagang lainnya.
"Awalnya kami hanya menyangka terjadi kebakaran, makanya kami segera memberi pertolongan, tapi ternyata sebelumnya sudah ada pembunuhan," ujar salah seorang pedagang yang tidak bersedia menyebutkan namanya.
Pertolongan saat itu, langsung datang dari para pedagang, namun setelah api dapat dijinakkan ternyata pemilik toko sudah meninggal dengan berlumuran darah di lantai tokonya. (rep01)