BAGANSIAPIAPI - Seluruh perusahaan yang bergerak di Rokan Hilir didesak untuk peduli terhadap kondisi jalan akibat kerusakkan yang ditimbulkan akibat angkutan truk kelapa sawit mereka. Pasalnya, selama ini kerusakkan jalan yang dibangun Pemkab Rohil lebih cenderung diakibatkan oleh truk pengangkut sawit perusahaan.
Desakkan itu dilontarkan anggota DPRD Rohil HM Bachid Madjid. "Bukan hanya perusahaan perkebunan, termasuk pemilik pabrik dan tempat penampungan kelapa sawit harus bertanggungjawab kerusakan jalan yang ditimbulkan oleh mereka. Pasalnya, pemerintah selama ini telah membangun jalan lintas desa, kecamatan maupun kabupaten dan propinsi. Tetapi akibat truk pengangkut sawit yang melebihi tonase, kondisi jalan jadi rusak," tegasnya, Sabtu (6/7).
Bachid Madjid mengkalim, selama ini perusahaan kelapa sawit hanya mencari keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak kerugian pemerintah. "Jalan dibangun demi kepentingan masyarakat banyak, tapi kenyataannya justru dirusak oleh aktifitas angkutan milik swasta atau perusahaan. Kapasitas jalan yang idealnya 7-8 ton, malah dilintasi truk bermuatan 30 ton lebih," ungkapnya.
Politisi PPP ini menilai, akibat kerusakkan jalan, masyarakat justru kerab menyalahkan pemerintah. "Masyarakat punya hak untuk mengawasi perusahaan. Jadi, kita ajak masyarakat untuk peduli hal ini demi kepentingan umum. Kalau perlu, dirikan portal agar truk perusahaan tak merusak jalan karena muatan kendaraan perusahaan melebihi tonase," kecamnya. (rep/01)