BAGANSIAPIAPI - Aksi penipuan dengan mengaku sebagai pejabat terjadi di Rohil. Bahkan tak tangung-tanggung, korbannya adalah para pejabat juga dan anggota DPRD.
Terkait kejadian tersebut, Wakil Ketua DPRD Rohil Suyadi SP melalui kader separtainya Marusaha meminta agar masyarakat waspada. Jika anggota DPRD saja yang notabene dekat dengan pejabat eksekutif di Rohil, bisa jadi target penipuan mengatasnamakan pejabat, bagaimana pula dengan masyarakat umum.
‘’Ini harus diwaspadai,’’ kata Marusaha. Kamis (27/10) di Bagansiapiapi
Marusaha sangat menyayangkan adanya oknum yang melakukan hal tersebut. Selain meresahkan masyarakat, aksi penipuan itu juga bisa mencemarkan nama baik dan merusak kepercayaan masyarakat pada pemerintahan.
Sebagai kader partai yang sama dengan pejabat yang dicatut namanya untuk kedok penipuan tersebut, Marusaha mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah hukum guna menumpas praktik penipuan tersebut.
Ia menghimbau masyarakat untuk waspada dan jika ada menerima panggilan melalui telepon gelap, yang mengatakan bahwa salah satu pejabat atau malah anggota DPRD meminta sejumlah uang, jangan percaya dan jangan ditanggapi.
“Jika ada yang seperti itu, lapor saja ke polisi atau lakukan koordinasi dengan kami sebagai anggota dewan. Karena kami juga mengutuk adanya pencatutan nama pejabat ini. Sebagai pejabat daerah yang tugasnya mengayomi, bukan meminta duit kepada masyarakat,’’ tegasnya.
Karena itulah, lanjut Marusaha, Wakil Ketua DPRD Rohil Suyadi SP yang menerima laporan dari anggota Komisi D Tatang Hartono yang nyaris jadi korban, langsung ditindaklanjuti ke polisi. Laporan ke pihak kepolisian sudah dilakukan, dan sekarang tinggal bagaimana pihak kepolisian mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelakunya.
“Jangan sampai masyarakat menjadi korban, harus waspada, jangan percaya begitu saja jika ada permintaan untuk mentransfer uang dengan mengatas namakan pejabat eksekutif ataupun legislatif,’’ katanya.(adv/DPRD)