ROKAN HILIR - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, memotivasi pengelolaan dalam Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha bagi petani anggota yang dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Modal usaha tersebut diberikan dengan syarat harus dikembangkan oleh Gapoktan. "Salah satu gapoktan yang mendapatkan dana PUAP adalah Gapoktan Tani Berkarya di kepenghuluan Seremban Jaya, Rimba Melintang," kata Kepala Distanak Rohil Ir Muslim, Senin (24/11).
Dijelaskan, Gapoktan Tani Berkarya diketuai Kariono mendapatkan dana PUAP pada 2011. Gapoktan beranggotakan 60 orang dari lima kelompok tani ini bergerak di bidang usaha tanaman pangan, hortikultura, ternak puyuh, ternak jangkrik, saprodi dan bakulan.
Berkat keseriusan dan kegigihan pengurus, anggota dan semua komponen yang terkait gapoktan Tani Berkarya berhasil membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) pertama di kabupaten Rokan Hilir.
"Alhamdulillah berkat kerjasama semua pengurus, tanggung jawab besar dari semua anggota, pendampingan oleh PPL serta pembinaan oleh PMT dan Tim Teknis pada Dinas Pertanian an Peternakan kabupaten Rohil, kami berhasil membentuk LKMA," ujar Kariono menambahkan.
LKMA merupakan bank kecil di pedesaan yang dapat melayani kegiatan simpan Pinjam terutama untuk kegiatan pertanian. LKMA ini juga sebagai indikasi keberhasilan sebuah Gapoktan dalam menjalankan program PUAP, sebab LKMA merupakan salah satu tujuan akhir yang ingin dicapai dari program ini selain untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di pedesaan.
LKMA memiliki kepengurusan yang terpisah dari kepengurusan Gapoktan meskipun sebagian besar anggota simpan pinjamnya berasal dari Gapoktan.
"LKMA kita sudah memiliki manager dan dua orang pengelola (teller dan costumer service) yang diberikan honor. Dan selain itu untuk simpan pinjam pertanian saat ini anak-anak di kepenghuluan Seremban Jaya juga bisa menabung di LKMA ini," kata Kariono.
Simpanan anak-anak dimaksud adalah simpanan anak mengaji sebesar Rp5ribu perbulan dan akan dikembalikan pada saat akan lebaran.
Saat ini perkembangan dana LKMA tani Berkarya telah mencapai lebih kurang Rp150juta dari Rp100juta dana awal PUAP. Dana tersebut selain pada kas dan perguliran anggota juga telah diinventarisasi untuk aset LKMA seperti kantor, komputer, printer dan lain-lain.
Kadis sangat mengapresiasi keberhasilan Gapoktan Tani Berkarya membentuk LKMA dan setelah dilakukan verifikasi akan segera dikukuhkan sebagai LKMA dalam bentuk surat keputusan.
"Ya akan kami kukuhkan dalam SK sebagai LKMA setelah dilakukan verifikasi. Masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi terutama dalam hal administrasi, ini tugas PPL, PMT dan tim teknis untuk membinanya," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa salah satu kunci kesuksesan Gapoktan Tani Berkarya membentuk LKMA adalah transparansi pengurus dalam mengelola dana tersebut dan komunikasi yang baik antara pengurus dan anggota.
"Hal yang paling utama dalam pengelolaan keuangan adalah kejujuran dan transparansi, selain itu juga harus dengan admnistrasi yang baik. Jika perlu buat papan pengumuman untuk menampilkan neraca keuangan Gapoktan maupun LKMA sehingga anggota mengetahui," katanya.
Lanjutnya, kadis berharap semoga keberhasilan Gapoktan Tani Berkarya dalam menjalankan program PUAP dan membentuk LKMA dapat memotivasi Gapoktan lainnya untuk melakukan hal yang serupa bahkan lebih baik lagi. (MC Riau/ayu)