Jangan Salah, Sarapan Bubur Bikin Cepat Lapar
Tantangan hidup sehat adalah mendapatkan makanan dengan nutrisi terjaga baik. Sayangnya, nutrisi makanan mulai hilang saat dipanen. Proses pengolahan bahan makanan juga semakin menghilangkan nutrisinya.
Sayur dan buah adalah salah satu makanan yang amat bermanfaat untuk menjaga kesehatan. "Sayur dan buah yang dijus juga baik untuk kesehatan berkat kandungan vitamin dan mineralnya. Namun proses pembuatan jus menghilangkan serat dari sayur dan buah. Paling baik mengolah sayur dan buah dengan slow juicer agar tak banyak serat yang hilang," ujar dokter ahli gizi Tirta Prawita Sari.
Proses pengolahan makanan semakin menurunkan nilai gizi tersebut. "Terlebih lagi proses deep fried pada makanan seperti kerupuk," katanya. Sebagai gantinya, microwave bisa digunakan untuk membuat kerupuk. "Mungkin hasilnya tidak akan sama dengan kerupuk yang digoreng. Tetapi mengolah kerupuk memakai microwave menghasilkan kerupuk yang kriuk tanpa menggunakan minyak," imbuhnya.
Indeks glikemik suatu makanan bisa naik ketika diproses dalam waktu yang lama. Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan seberapa cepat kadar gula naik. Semakin tinggi angkanya, semakin cepat gula darah naik. Setelah naik dengan cepat, gula darah pun turun. Saat itu perut jadi terasa lapar.
"Oleh karena itu pilihlah makanan dengan indeks glikemik rendah agar kenyang lebih lama," sarannya.
Salah satu makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi gara-gara proses pemasakan adalah bubur. "Agar tidak mudah lapar, campur makanan ini dengan kacang-kacangan dan serat. Dengan begitu, kita jadi tak cepat lapar," katanya.
Anda juga bisa melengkapi sarapan dengan buah-buahan segar yang ditambahkan yogurt plain agar rasa kenyangnya lebih awet sampai jam makan siang. (rep05)
Tulis Komentar