Hukum

Alasan KPU Laporkan Ancaman Penculikan

Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum ramai-ramai mendatangi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dinihari ini, Senin, 11 Agustus 2014. Kedatangan mereka bertujuan melaporkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Gerakan Indonesia Raya DKI Jakarta M. Taufik atas rencana penculikan kepada Ketua KPU Husni Kamil Manik.
 
Dari pantauan Tempo, enam komisioner KPU yang menumpang enam mobil dinas mendatangi Mabes Polri pukul 00.32 WIB dinihari tadi. Mereka adalah Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Nafis Gumay, Sigit Pamungkas, Arief Budiman, Ida Budiati, dan Juri Ardiantoro.
 
Saat dikonfirmasi Tempo, keenamnya membenarkan pihak yang dilaporkan adalah M. Taufik. "Seperti yang ditulis di Koran Tempo," kata Hadar saat ditemui di Mabes, Senin, 11 Agustus 2014. Selain itu, ujar Hadar, ancaman tersebut dianggap serius karena pihak yang berencana menculik membenarkan berita ini saat dikonfirmasi sebuah televisi swasta.
 
Sementara itu, 23 menit kemudian, yakni tepatnya pukul 00.55 WIB, Husni Kamil Manik tiba di lokasi. Husni yang mengenakan baju koko putih hanya membalas senyuman para pewarta media yang telah menunggunya.
 
Kepada pewarta, ia mengungkapkan alasan pelaporan karena integritas institusi. "Ini sudah menyangkut institusi," tuturnya. Husni kemudian masuk ke ruang Badan Reserse Kriminal Mabes Polri untuk memberikan keterangan dengan didampingi Hadar dan Ferry.
 
Sebelumnya, M. Taufik secara terang-terangan meminta pihak kepolisian menangkap Ketua KPU Husni Kamil Manik. Pihaknya mengklaim penyelenggaraan pemilihan presiden dinodai berbagai kecurangan. "Jika kepolisian tidak menangkap, kami yang akan tangkap," ujarnya saat melakukan konferensi terkait dengan sidang sengketa perselisihan hasil penetapan pemilihan umum presiden, Ahad, 10 Agustus 2014.
 
Taufik mengatakan pihaknya pada Senin, 10 Agustus 2014, akan mendatangi Mabes Polri serta memberikan replika Ketua KPU. Replika itu diperankan relawan yang menggunakan topeng Husni. "Ini replika Husni, sekarang ente (polisi) tangkap yang asli," ujarnya.
 
Dia menilai wajar bila masyarakat marah terhadap pihak penegak hukum yang tidak berani menjalankan tugas. KPU dinilai telah melakukan kecurangan. "Wajar masyarakat marah terhadap oknum yang tidak berani menegakkan hukum," katanya.
 
Selain itu, Taufik menuturkan massa pendukung Prabowo-Hatta akan melakukan aksi damai di Mahkamah Konstitusi dengan personel yang lebih banyak dari sebelumnya. "Kami akan kepung MK, baik di depan maupun di belakang gedung." (rep01/tco)