Lebih Waspada Lagi, Hingga Awal Juli Sudah 141 Kasus Kebakaran Terjadi
PEKANBARU-Selama Januari hingga awal Juli 2014, tercatat 141 kasus kebakaran yang terjadi di Pekanbaru, di mana 59 di antaranya adalah rumah penduduk. Sedangkan selama Ramadan 1435 H sudah terjadi lima kasus kebakaran. Beberapa di antaranya terjadi dini hari menjelang sahur.
Dari penyelidikan awal, diketahui jika kebakaran tersebut terjadi akibat korsleting listrik dan kelalaian masyarakat. Melihat hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadan Kebakaran (BPBPK) Pekanbaru A Mius mengimbau masyarakat untuk lebih waspada antisipasi konsleting listrik.
‘’Kebakaran di Pekanbaru jika dibandingkan tahun lalu memang menurun, tapi untuk di Ramadan ini meningkat. Semuanya rata-rata akibat korsleting listrik atau pemakaian listrik yang berlebihan. Memang saat puasa banyak kita yang lalai, makanya saya imbau untuk lebih peduli dan tidak lalai melihat kondisi di rumah,’’ ujar A Mius, Jumat (4/7) di kantornya.
Dijelaskan A Mius yang didampingi Sekretaris BPBPK Pekanbaru, Hermanto Yasin juga menjelaskan beberapa pemicu kebakaran adalah korsleting listrik. Karena banyak, instalasi listrik di rumah yang sudah berusia lama. Tidak hanya itu, penggunaan listrik jelang sahur juga memicu ancaman kebakaran. Hal ini terjadi karena memang perubahan aktivitas masyarakat selama bukan Ramadan yakni banyak aktivitas menjelang sahur.
‘’Perubahan aktivitas yang membuat kita harus lebih waspada. Saat dini hari biasanya masyarakat tidur, tapi saat ini aktivitas di dini hari itu cukup banyak salah staunya memasak. Melihat kondisi tersebut, tentu kita sendiri harus lebih menambah kewaspadaan terkait penggunaan listrik di rumah atau akan menjadi kebakaran,’’ terangnya.(rep05/rpc)
Tulis Komentar