Nasional

Ikut Bentrok Suporter, Puluhan Pelajar SD Urung Ikut UN

ilustrasi

Suporter PSIS Semarang terlibat bentrok dengan warga Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (5/5) malam. Puluhan suporter PSIS itu di antaranya merupakan siswa kelas VI SD.

Akibat bentrokan itu, para siswa SD tersebut gagal mengikuti Ujian Nasional (UN) pada Senin ini. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Adhi Tri Hananto mengaku prihatin atas keterlibatan para siswa SD itu. Hal ini diungkapkannya saat memberi pengarahan kepada ribuan suporter yang berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian di Purwodadi dan sudah menuju ke Stadion Tri Lomba Juang Semarang.

"Tadi saya mendengar laporan dari Kepala Dinas Pendidikan, setidaknya ada puluhan anak yang tidak mengikuti ujian hari ini karena menonton sepak bola dan tidak bisa pulang," ungkapnya di Stadion Tri Lomba Juang Semarang, Senin (6/5).

Dari data yang dihimpun oleh Pemkot Semarang maupun pihak Kepolisian, dari 25.580 siswa SD peserta UN, setidaknya 39 siswa tidak mengikuti UN karena tertahan di Godong, Purwodadi, saat kerusuhan berlangsung.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin mengatakan pihaknya tetap akan memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak mengikuti ujian akibat terisolir saat peristiwa bentrok antar suporter dan warga di Godong.

"Hak anak untuk mengikuti UN tetap jelas dan harus kita layani. Mereka yang tidak bisa ikut UN hari ini akan mengikuti UN susulan yang akan dilaksanakan setelah ujian serentak usai," ungkapnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bentrokan suporter PSIS dan warga pecah di sekitar Pasar Godong, Minggu (5/5) malam. Kejadian diduga dipicu kecelakaan antara pengemudi motor dan truk. Warga sekitar menolong pengemudi motor.

Namun, pada saat kejadian, rombongan suporter melintas dengan menggunakan motor dan truk. Warga meminta para suporter melintas dengan tenang. Namun, imbauan itu tidak digubris oleh rombongan suporter.

Para suporter malah memainkan gas motornya dan memicu emosi warga. Akibatnya, ratusan warga mengejar dan terjadilah bentrokan antara suporter dan warga.

Kericuhan pun tak bisa dihindari dan merembet sehingga mengakibatkan toko-toko di sekitar pasar tersebut rusak bahkan dijarah. Sejumlah sepeda motor yang ada di sekitar tempat kejadian juga ikut dibakar masa. Sisa aksi itu brutal tampak di depan Terminal Godong, depan Alfamart, dan titik-titik lain.

Sampai sore tadi, ribuan suporter yang sempat terjebak di desa Klampok sudah dievakuasi menggunakan puluhan truk dan bus dengan pengawalan aparat keamanan. Mereka berhasil dievakuasi ke stadion Tri Lomba Juang Semarang untuk menunggu jemputan dari keluarga mereka masing-masing. (rep02)