PEKANBARU-Nilai ekspor Provinsi Riau sepanjang Februari 2013 lalu mencapai 1,462 miliar dolar AS. Nilai tersebut turun 4,79 persen dibanding Januari yang mencapai 1,535 miliar dolar AS.

"Awal tahun ini, ekspor Riau memang melemah," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Mawardi Arsyad, di Pekanbaru, Jumat (3/5). Medio Januari-Februari, nilai ekspor Riau mencapai 2,998 miliar dolar AS dan turun 0,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2012 yang besarnya 3,004 miliar dolar AS.

Meski begitu, kontribusi ekspor Riau terhadap nasional tetap tinggi. "Kontribusi nilai ekspor Riau terhadap nasional Februari 2013 sebesar 9,76 persen," ujarnya.

Selama Januari-Februari, ekspor minyak dan gas mencapai 923,67 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 16,44 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan, ekspor nonmigas Januari-Februari naik 9,24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Selama periode Januari-Februari 2013 ekspor nonmigas didominasi Lemak dan Minyak Hewan/Nabati sebesar 1.369,07 juta dolar AS (65,99 persen), diikuti Berbagai Produk Kimia 217,46 juta dolar AS (10,48 persen) serta Bubur Kayu (Pulp) 215,25 juta dolar AS (10,38 persen). "Kontribusi ketiganya mencapai 86,85 persen dari total ekspor nonmigas Riau," katanya.

Ekspor nonmigas selama periode Januari-Februari paling tinggi ke India mencapai 486,10 juta dolar AS , diikuti Cina 258,18 juta dolar AS, Malaysia 200,04 juta dolar AS, Belanda 180,89 juta dolar AS, dan Pakistan 132,95 juta dolar AS. Kontribusi kelimanya mencapai 60,65 persen terhadap keseluruhan ekspor nonmigas.

Menurut sektor, ekspor hasil pertanian, industri, pertambangan dan penggalian selama Januari-Februari mengalami kenaikan masing-masing sebesar 17,91 persen, 8,84 persen, dan 74,84 persen dibanding periode yang sama pada 2012. (rep02/frc)