Hukum

Selain Dipukuli Narapidana, Pembunuh Ade Sara Juga Dipalak

Jakarta-Penderitaan dirasakan pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Ahmad Imam al Hafid, selama mendekam di Rutan Polda Metro Jaya. Tak hanya dipukuli, Hafid juga dimintai uang oleh tahanan lain.
 
"Dia harus bayar ini bayar itu, sewa kamar ke senior-senior di situ. Apalagi di situ ada yang sudah empat bulan ditahan, itu kan aneh," kata kuasa hukum Hafid, Hendrayatno, kepada Okezone, Kamis (20/3/2014).
 
Hal itu diketahui Hendra saat menjenguk kliennya di Rutan Polda Metro Jaya, kemarin. Dia mengatakan, kacamata Hafid juga dirampas oleh tahanan lain selama tidak bisa memberikan uang.
 
Saat bertemu kemarin, Hendra coba memberikan semangat agar Hafid lebih tegar menghadapi semua itu. Dia juga berharap, Hafid bisa mengutarakan apa yang dialaminya selama di tahanan.
 
"Saya bicara ke tahanan lain, sesama tahanan kenapa kalian tidak saling berbagi. Tapi mereka tidak mau mengakui itu," ungkapnya.
 
Hendra mengaku sulit ingin mengadukan apa yang dialami Hendra ke penyidik. "Karena sulit kita buktikan. Hafid sendiri tidak mau ngomong, karena kalau ngomong dia akan lebih hancur," pungkasnya.
 
Hafid ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan mantan kekasihnya, Ade Sara. Hafid melibatkan pacarnya, Assyifa Ramadhani, saat membunuh Ade Sara. Mereka ditangkap pada Kamis 6 Maret 2014.
 
Pembunuhan itu berlansung sadis, korban disetrum, ditelanjangi, dan mulutnya disumpal dengan kertas. Mayat Ade ditemukan di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Kilometer 41, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu 5 Maret 2014. (rep05)