Nasional

Gagahi 6 SISWI, Feriyanto Nyaris Babak Belur

Seorang pria asal Gunung Kidul nyaris diamuk massa karena menyetubuhi enam orang gadis di bawah umur. Pria itu adalah Feriyanto,20, warga Dusun Jatisari Desa Pleyan Kecamatan Playen, Gunungkidul. Beruntung, polisi yang ada di lapangan langsung mengamankan Feriyanto sehingga dia tak menjadi korban amukan massa, Minggu (28/4).

Keenam gadis yang menjadi korban nafsu Feriyanto adalah S, 14, N, 14, dan D, 14, yang masih tercatat sebagai siswa SMP dan tiga siswa SMK masing-masing L,16, NK, 15, dan H, 16. Keenamnya berhubungan dengan Feriyanto selama beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tindakan asusila yang dilakukan Feriyanto terungkap setelah selama beberapa minggu warga curiga dengan tingkah Feri yang kerap membawa gadis belia ke rumahnya. Tak hanya sekali, Feri sudah berkali-kali melakukan tindakan itu dengan orang yang berbeda-beda.

Karena curiga, beberapa warga setempat kemudian memantau rumah Feri. Setelah beberapa kali kasus itu terulang, mereka kemudian langsung mendatangi rumah pelaku dengan emosi.

Beruntung, polisi yang sudah mendengar kabar itu langsung bergerak cepat untuk mengamankan Feriyanto ke Mapolsek Playen sehingga pemuda itu tak jadi berhadapan dengan massa.

Kepada tim penyidik Polsek Playen, Feriyanto mengakui perbuatannya. Menurut pernyataannya, dia tak hanya melakukan aksinya di rumah. Beberapa korbannya juga diajaknya melakukan hubungan suami-istri di kebun dan di rumah temannya. Selain itu, beberapa korban juga melakukan hubungan badan setelah mendapatkan paksaan dan ancaman dari Feriyanto.

Kanit Reskrim Polsek Playen Iptu Tri Wibowo mengatakan pihak kepolisian sebenarnya sudah sejak lama menelusuri tindak tanduk Feriyanto. Dari isu yang berkembang, aparat sudah menelusuri ke sekolah-sekolah untuk mencari korban aksi mesum Feriyanto.

Bahkan, ketika mengetahui ada upaya penelusuran dari polisi, salah satu keluarga korban Feriyanto, langsung membuat laporan sehingga tindakan Feriyanto semakin jelas. Tetapi, belum sempat aparat Kepolisian bergerak, warga sudah akan menggeruduk Feriyanto.

“Karena itu kami langsung bergerak cepat untuk mengamankan agar dia tak jadi korban amuk massa,” ujar Tri. (rep02/int)